Monday, December 31, 2012

Book Kaleidoscope 2012 - Favorite Books


My Top Five Favorite Books! I've read about 115 books this year, so there are more than five books. But I'll just pick which ones can make me think about them all day. ;) Find out more about Book Kaleidoscope here!

Saturday, December 29, 2012

Book Kaleidoscope 2012 - Book Covers



Welcome again, to the Book Kaleidoscope 2012! As usual, if you want to find out more about this, just kindly click this link. If you're missing my post about Best Book Boyfriends, go here!

And now, here are the best Book Covers I've Read This Year:

A Story About Secret Santa 2012

Jadiii ini tahun pertama saya berpartisipasi di program Secret Santa BBI, panitianya merupakan mbak Oky dan Ndari.

Awalnya deg-degan juga, penasaran X (target yang harus dikirimi buku) siapa, terus Santa saya siapa, dia susah gak ya cari buku yang saya pengenin... beruntunglah untuk X saya dia smemberi tahu saya (secara tidak langsung tentunya) kalau dia sudah membuat rak khusus buku-buku yang diinginkannya di Goodreads.

Lalu saya beli salah satu buku yang dia inginkan, dan tak lupa menulis riddle, yang menentukan apakah si X akan mengetahui jati diri saya sepertinya sih dia tahu.

Dan saya juga dapat buku dari Santa!

Wednesday, December 26, 2012

Book Kaleidoscope 2012 - Book Boyfriends


Welcome to the Book Kaleidoscope 2012! 2012 is always good to me especially since Mayans were lying I made a book blog, joined Blogger Buku Indonesia, and met some new friends. :))

You also can participate in this meme, see the whole post about it here.

Friday, December 21, 2012

Blue Romance


Judul: Blue Romance
Penulis: Sheva Thalia
Penerbit: PlotPoint
Tebal: 224 halaman

Sinopsis (dari Goodreads):


Selamat datang di Blue Romance, sebuah coffee shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.

Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffee maker.

Seperti Latte, Affogato, Americano, dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.

Kisah mana yang cocok dengan kopimu?


Sitta Karina's Reading Challenge!


Jadiii setelah mengetahui mbak Sulis mau bikin RC (Reading Challenge) buku-buku Sitta Karina, saya juga pengen ikut! Segera saya mention mbak Sulis deh di Twitter. :D

Tapi karena saya mau vakum internet dan belajar dulu buat ujian akhir #ceilah jadi kayaknya baru bisa baca + review sekitar bulan April.

Dan ini dia buku-buku yang mau saya baca:

April: Magical Seira #1, dan Magical Seira #2
Mei: Magical Seira #3, dan Lukisan Hujan
Juni: Putri Hujan dan Ksatria Malam, dan Imaji Terindah
Juli: Pesan dari Bintang, dan Seluas Langit Biru
Agustus: Titanium, dan Circa
September: Stila-Aria #1, dan Rumah Cokelat
Oktober: Aerial, dan Delapan Peri
November: Skenario Dunia Hijau, dan Satu Hari Berani
Desember: Pertama Kalinya!, dan Sirine

Yak, itu saja dulu. Semoga bisa sukses RC ini!

Mau ikutan? Silakan meluncur ke post ini.

P.S: Saya ikutan RC ini karena tak lain dan tak bukan adalah pengen mengoleksi buku-buku SK yang akan cetak ulang dengan cover baru. :D

P.P.S: Untuk Kencana, udah dibaca dan di-review. Review ada di post ini.

Wednesday, December 19, 2012

Timbunan Bulan Ini

Terima kasih yang atas ucapannya hari Selasa minggu lalu. :D #telat #biarin

Karena bulan ini saya ulang tahun, jadi gak papa lah ya saya beli buku buat nemenin timbunan di rumah. :D

  1. 9 Dari Nadira, oleh Leila S. Chudori. (Beli di Gramedia Merdeka, diskon 25% :D)
  2. The Lonely Hearts Club, oleh Elizabeth Eulberg. (Hadiah ulang tahun dari Aa. <3)
  3. Prom and Prejudice, oleh Elizabeth Eulberg. (idem)
  4. Between The Lines, oleh Jodi Picoult & Samantha Van Leer. (Hadiah dari Ibu! <3)

4 buku ini beli di Periplus! Lagi ada diskon sampai 50%! :D
  1. Liesl & Po, oleh Lauren Oliver.
  2. Reckless, oleh Cornelia Funke.
  3. Claim to Fame, oleh Margaret Peterson Haddix.
  4. The Lake of Dreams, oleh Kim Edwards.

4 buku itu cuma 64K loh. XD

Oke, yang ini mungkin OOT, tapi karena kemarin lagi heboh karena The Fault in Our Stars (iya, bukunya John Green itu, baca review-nya di sini) jadi ingat saya buat tugas seni rupa yang ada hubungannya sama TFiOS.
The Fault in Our Stars, by John Green.


"The fault, dear Brutus, was not in our stars. But in ourselves."
"Okay?" "Okay."

The Lonely Hearts Club

Judul: The Lonely Hearts Club
Penulis: Elizabeth Eulberg
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penerbit: Bentang Belia
Tebal: 282 halaman

Sinopsis (dari Goodreads):

Mana yang lebih penting? Pacar atau sahabat?

Setelah dikhianati Nate, Penny Lane bersumpah nggak akan mau dekat-dekat apalagi sampai pacaran sama manusia berlabel cowok. Sohibnya, Diane meninggalkan Penny juga demi cowok. Gimana Penny nggak makin kebakaran?

Penny nggak sendiri. Banyak cewek di sekolah punya pengalaman sama: korban cowok nggak penting! Penny akhirnya mendirikan sebuah klub cewek jomblo The Lonely Heart Club.

Peraturan utamanya ekstrim: nggak boleh pacaran! Hufft…apa bisa aturan gila ini ditaati?

Masalah lalu muncul saat Ryan Bauer-cowok populer di sekolah mendekati Penny. Sementara itu ikatan diantara sohib cewek The Lonely Heart Club makin kuat.

Mampu nggak sih Penny Lane menahan godaan untuk nggak nge-datesama Ryan yang super cool? Siapa yang akan dipilih Penny? Cowok yang jadi rebutan cewek satu sekolah atau klub berisi sohib yang super asyik?

The Hobbit


Judul: The Hobbit
Penulis: J.R.R. Tolkien
Penerjemah: A. Adiwiyoto
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 352 hal.

Sinopsis:
Inilah kisah tentang seorang Baggins yang pergi bertualang, dan mendapati dirinya melakukan dan mengucapkan hal-hal yang tak disangka-sangka…

Bilbo Baggins adalah hobbit yang suka hidup nyaman, tidak ambisius, jarang bepergian jauh selain ke gudang makanan di lubang hobbit-nya di Bag End. Tetapi hidup nyamannya terganggu ketika Gandalf si Penyihir, dan 13 kurcaci mendatanginya suatu hari, untuk mengajaknya menempuh perjalanan “pergi dan kembali”. Mereka berencana mengambil harta Smaug, naga raksasa yang sangat berbahaya…


Sunday, December 16, 2012

Weird Things Customers Say in Bookshops


Judul: Weird Things Customers Say in Bookshops
Penulis: Jen Campbell
Penerbit: Constable and Robinson
Format: e-book

Summary (from Goodreads):

From the hugely popular blog, a miscellany of hilarious and peculiar bookshop moments:

'Can books conduct electricity?'
'My children are just climbing your bookshelves: that's ok... isn't it?'

A John Cleese Twitter question ['What is your pet peeve?'], first sparked the 'Weird Things Customers Say in Bookshops' blog, which grew over three years into one bookseller's collection of ridiculous conversations on the shop floor. From 'Did Beatrix Potter ever write a book about dinosaurs?' to the hunt for a paperback which could forecast the next year's weather; and from 'I've forgotten my glasses, please read me the first chapter' to'Excuse me... is this book edible?'
This full-length collection illustrated by the Brothers McLeod also includes top 'Weird Things' from bookshops around the world.

Tuesday, December 11, 2012

Rekapitulasi!

Haloo gak nyangka ya bentar lagi sudah tahun 2013!

Mau rekapitulasi apa aja yang terjadi di tahun ini (masih berhubungan sama buku, kok. :p)


  1. The Black in The Book. Iya, awal tahun 2012 aku pernah buat blog buku di Tumblr. Tapi males, jadinya gak dilanjutin. =)) URL-nya masih dari lagu Owl City. Dan pertengahan 2012 karena iseng, (dan suka lihat-lihat blog anggota BBI) jadi kepengen bikin. Awalnya rada khawatir juga karena waktu saya bikin blog ini, saya masih kelas 2 SMA. Nanti kalo gak keurus lagi gimana, karena #baladakelas3? Tapi ya udahlah, coba dulu aja. Eh ternyata begitu bikin, jadi punya temen-temen baru. :'))
  2. BBI. Gak bakal panjang lebar ngomongin kenapa aku bisa gabung BBI dan sebagainya, karena bisa meluncur ke link ini. Dan sekarang mau ada event Secret Santa! Jadi, untuk anggota BBI yang daftar, akan mendapatkan sebuah nama (X). Nah si X itu harus dikasih buku sama kita (Secret Santa--SS), buku yang X pengenin. Gimana kita bisa tahu X itu mau buku apa? Sering-sering kasih #kode dong. #bukanpengalaman ngomong-ngomong ini pertama kalinya saya ikutan acara kayak gini, sampai-sampai pas bikin riddle juga minta ditulis ulang sama teman yang tulisannya bagus. (Makasih, Rozi @muhmdrozif, sampai digerungin sekelas hahaha. =)) )
  3. Goodreads Challenge! Tahun ini aku cuma ambil satu challenge aja, yang di Goodreads. Dulu aku pasang target 50 buku, eh udah kecapai dalam beberapa bulan. Dinaikin lagi jadi 75, 80... sampai akhirnya jadi 105. Alhamdulillah kecapai. :p Mau tahu aku baca buku apa aja? Mau tau gak ya Silakan lihat di sini. :)
Udah, segitu aja. :p

Karena tahun depan bakal jadi tahun yang sibuk (ujian-ujian, UN, SNMPTN) jadi aku mungkin bakal vakum dulu dari nge-blog. Gak tahu juga sih dari kapan vakumnya. :)) Tapi Januari nanti tetep bakal ikut posting bareng untuk buku dari SS. 

Jadi, terima kasih untuk pembaca blog ini. Maaf kalo ada review yang terkesan asal-asalan, atau ada yang ngarepin giveaway secara hari ini aku ulang tahun. Jangan jadi silent reader ya, tampakkan saja dirimu, aku tidak akan menggigit. :*

Dan, maaf juga kalo tahun depan aku jarang update. Ketentuan dari Ibu Negara soalnya. Tapi, insya Allah selesai vakum aku bakal adain giveaway

Oh ya, TBITB (The Black in The Book) ganti header dan background loh! Kata-katanya diambil dari Date a Girl Who Reads (numpang ambil link ya, Tirta, hehehe.) yah, semoga tampilannya lebih menarik hati. #heh

Selamat Tahun Baru 2013! Ul, masih lama, Ul.


Saturday, December 1, 2012

Wanderlove


Title: Wanderlove
Author: Kirsten Hubbard
Publisher: Delacorte Books for Young Readers
Format: e-book

Summary (from Goodreads):
It all begins with a stupid question:

Are you a Global Vagabond?

No, but 18-year-old Bria Sandoval wants to be. In a quest for independence, her neglected art, and no-strings-attached hookups, she signs up for a guided tour of Central America—the wrong one. Middle-aged tourists with fanny packs are hardly the key to self-rediscovery. When Bria meets Rowan, devoted backpacker and dive instructor, and his outspokenly humanitarian sister Starling, she seizes the chance to ditch her group and join them off the beaten path.

Bria's a good girl trying to go bad. Rowan's a bad boy trying to stay good. As they travel across a panorama of Mayan villages, remote Belizean islands, and hostels plagued with jungle beasties, they discover what they've got in common: both seek to leave behind the old versions of themselves. And the secret to escaping the past, Rowan’s found, is to keep moving forward.

But Bria comes to realize she can't run forever, no matter what Rowan says. If she ever wants the courage to fall for someone worthwhile, she has to start looking back.

Kirsten Hubbard lends her artistry to this ultimate backpacker novel, weaving her drawings into the text. Her career as a travel writer and her experiences as a real-life vagabond backpacking Central America are deeply seeded in this inspiring story.
Review:

Easy


Title: Easy
Author: Tamara Webber
Publisher: CreateSpace
Pages: 316 p

Summary (from Goodreads):

A girl who believes trust can be misplaced, promises are made to be broken, and loyalty is an illusion. A boy who believes truth is relative, lies can mask unbearable pain, and guilt is eternal. Will what they find in each other validate their conclusions, or disprove them all?

When Jacqueline follows her longtime boyfriend to the college of his choice, the last thing she expects is a breakup two months into sophomore year. After two weeks in shock, she wakes up to her new reality: she's single, attending a state university instead of a music conservatory, ignored by her former circle of friends, and failing a class for the first time in her life.

Leaving a party alone, Jacqueline is assaulted by her ex's frat brother. Rescued by a stranger who seems to be in the right place at the right time, she wants nothing more than to forget the attack and that night--but her savior, Lucas, sits on the back row of her econ class, sketching in a notebook and staring at her. Her friends nominate him to be the perfect rebound.

When her attacker turns stalker, Jacqueline has a choice: crumple in defeat or learn to fight back. Lucas remains protective, but he's hiding secrets of his own. Suddenly appearances are everything, and knowing who to trust is anything but easy.
Review:

Friday, November 30, 2012

Dan Hujan Pun Berhenti


Judul: Dan Hujan Pun Berhenti
Penulis: Farida Susanty
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
Tebal: 322 halaman

Sinopsis (dari Goodreads):

Kamu mungkin tidak akan bisa mengerti Leo yang tidak percaya pada siapa pun di dunia ini.
Tapi mungkin Spiza, gadis yang mencoba bunuh diri di sekolahnya, bisa.
Review:

Pertama kali lihat buku ini di Pitimoss, tempat rental buku langganan yang deket sama sekolah & rumah (ada cabangnya, yang satu deket sekolah, yang satu lagi deket rumah). Dan ternyata Pitimoss juga tempat langganan teteh Farida Susanty waktu masih SMA hahaha, dan waktu saya pinjam kumcernya, Karena Kita Tidak Kenal, ada tanda tangannya loh! :))

Jadi... novel ini gelap. Kelihatan kan dari sampulnya? Gelap tapi ada humornya juga. Hmm, apa ya istilahnya? Lupa.

Gelap karena penuh dengan angst seorang remaja laki-laki bernama Leostrada yang kehilangan sesosok perempuan yang amat berarti baginya. Nama gadis itu Iris. Bukan, dia bukan pacarnya Leo. Hanya seseorang yang berarti banyak untuk Leo, sampai kematian Iris menjadi sebuah tikaman di dada. Hanya Iris lah yang bisa melupakan masalah dia. Hanya Iris-nya.

"Yang penting buat dia cuman Iris, Tyo... cuman Iris."

Di rumah, dia kerap kali dimarahi oleh orang tuanya, bahkan sampai dipukul. Semua itu karena kedua orang tuanya tidak pernah bahagia oleh pernikahan mereka meskipun sudah dikaruniai tiga orang anak. Bayangkan, tinggal di dalam rumah di mana orang tuamu menyebutmu pecundang? Bukankah ucapan yang keluar dari mulut kedua orang tua adalah doa?

Dia bertemu dengan Spiza, saat pertama kali mereka bertemu pun sudah aneh. Leo yang babak belur setelah dikeroyok oleh musuh-musuhnya melihat Spiza menggantungkan teru-teru bozu (iya, yang ada di cover). Kedua kalinya mereka bertemu, di kamar mandi sekolah. Spiza sedang mencoba menyabut nyawanya sendiri saat itu. Aneh memang, tapi mereka berbincang, Leo bertanya kenapa Spiza bunuh diri... dan jawaban yang keluar dari mulut Spiza membuat Leo terkejut.

"Dia... orang yang gue sayang dan sayang gue... dan, dia pasti nggak akan ninggalin gue."

Kata-kata itu mirip dengan apa yang dulu pernah diucapkan Iris... Leo saat itu tahu, Iris-nya telah kembali.

Salut buat teteh Farida yang bikin novel sebagus ini waktu seumuran sama saya, waktu dia masih SMA. Saya suka sama karakter Leo. Tahu, kan, kalo di novel-novel YA (young-adult) ada tokoh cowok yang kelihatannya kuat tapi dalamnya rapuh? Kalo kata Tulus (penyanyi--lagunya bagus loh!):

Tuan kesepian,Tak punya teman,Hatinya rapuh,Tapi berlagak tangguh.
Nah, kenapa kali ini tidak membaca dari sudut pandang si cowok? Mencari tahu masa lalu dia dan sebagainya?

Dan di sini, karakterisasi Leo berkembang. Dari yang awalnya tidak bisa menerima Iris sudah tiada, masih menyimpan Iris dalam benaknya, perlahan bisa menerima... karena Spiza.

Ngomong-ngomong, jangan salah ya, novel ini rada beda sama novel yang lain. Gak melulu soal cinta-cintaan.#menyindirdirisendiri :))

"Hei! Kenapa menggantungkan itu?""Biar hujan nggak turun.""Memangnya kenapa kalau turun?""Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri.""Kamu mau bunuh diri?""Ya, asal nggak hujan.""..."
Rating: 4/5

Untuk baca bareng BBI dengan tema Pemenang & Nominasi Khatulistiwa Literary Award. Dan Hujan Pun Berhenti oleh Farida Susanty memenangi KLA 2007 dalam kategori, "Penulis Muda Berbakat."

Friday, November 23, 2012

Pertama Kali Ketemu BBI Itu...

.... hahaha telat bikin post-nya. *digetok Mbak Ren*



Saya memang masih newbie di sini dan mungkin saya mengenal BBI untuk pertama kalinya itu tahun lalu, ketika saya ikutan Goodreads dan bergabung di Goodreads Indonesia. Ada dua trit berjudul "Daftar Blog Buku Indonesia" dan "Update Blog Buku Indonesia". Dari situ saya mulai blogwalking, mencari-cari kali aja ada yang satu selera sama saya dan udah baca buku yang lagi saya incer jadi saya bisa tahu bagus/tidaknya buku itu.

Lalu, teman saya, Haniva, setelah saya tanya apa dia tahu BBI, ternyata langsung ikut. Sementara saya sendiri punya blog di Tumblr malah dipakai buat galau, belum pernah meresensi buku sama sekali kecuali untuk tugas. Sampai akhirnya saya coba-coba sendiri bikin resensi, dan ditulis di Tumblr, tapi pakai bahasa Inggris bahkan untuk buku terjemahan. Hahaha. Tapi karena saya waktu itu masih sering online di warnet jadi gak bisa sering-sering nge-blog, tulis resensi lewat Goodreads juga di HP.

Adalah suatu hari ketika ide gila saya muncul untuk membuat suatu akun fanbase Divergent karena saya bosan fangirling sendiri di Twitter, (ini akunnya:@DivergentID iya numpang promo) dan di hari itu ketika sedang mengecek followers (dulu followers-nya masih dikit loh, masih puluhan, sekarang udah ratusan hore!) saya menemukan akun ini: @peri_hutan. Yang tentu saja familiar buat saya karena saya suka ngepoin baca review yang ditulis Mbak Sulis baik di Kubikel Romance dan Kutu Bokek (Mbak Sulis lagi ulang tahun loh waktu saya nulis ini! Selamat ulang tahun, Teteh Peri Hutan dan Spesies Langka Kutu Bokek yang Suka Buku Romance!)

Sejak itu, saya pengen ikut jadi anggota BBI. Lalu saya mulai merencanakan semuanya. Mulai dari URL yang akan saya pakai, sampai mau nge-post apa saja selain review.

Nah, soal URL, kenapa theblackinthebooks? Soalnya mau theblackinthebook gak pake S udah gak available. Soalnya saya nge-fans banget sama Owl City, dan ada satu lagu judulnya The Technicolor Phase yang jadi soundtrack-nya Alice in Wonderland. Ada satu liriknya yang berbunyi seperti ini:

I am the black in the book. The letters on the pages that you memorize.
... yang menginspirasi saya juga saat membuat header blog.

Pernah message om Rahib Tanzil, selaku Ketua Pendiri Pencetus yang kata Haniva kalau mau ikutan daftar aja ke beliau, eh ternyata post saya di The Black in The Book ini kurang 2 lagi. Ya sudah saya tambah deh. Saya lapor lagi ke Rahib dan melalui balasan beliau, saya boleh pasang banner BBI di blog. :))

Karena BBI, saya jadi ketemu teman-teman yang sama kayak saya. Karena BBI, saya juga ikut-ikutan nimbun. Karena BBI, saya gak merasa aneh kalau merasa kesal karena ada orang yang memperlakukan buku seenaknya, ada temen. :p

Mau ikutan BBI? Meluncur yuk ke post-nya Mbak Oky, klik di sini.

Terima kasih BBI dan om Rahib yang memberi saya kesempatan. :)


Marie Lu's Legend



Title: Legend (Legend #1)
Author: Marie Lu
Publisher: Putnam Juvenile
Pages: 305

Summary (from Goodreads): 
What was once the western United States is now home to the Republic, a nation perpetually at war with its neighbors. Born into an elite family in one of the Republic’s wealthiest districts, fifteen-year-old June is a prodigy being groomed for success in the Republic’s highest military circles. Born into the slums, fifteen-year-old Day is the country’s most wanted criminal. But his motives may not be as malicious as they seem.

From very different worlds, June and Day have no reason to cross paths—until the day June’s brother, Metias, is murdered and Day becomes the prime suspect. Caught in the ultimate game of cat and mouse, Day is in a race for his family’s survival, while June seeks to avenge Metias’s death. But in a shocking turn of events, the two uncover the truth of what has really brought them together, and the sinister lengths their country will go to keep its secrets.

Full of nonstop action, suspense, and romance, this novel is sure to move readers as much as it thrills.
Review:
Love it. But the thing about dystopia books is, I always compare them to The Hunger Games. I love Divergent, but when I read it I couldn't help comparing Four and Peeta (yes, yes I know I should've compared Four and Gale.)

Thursday, November 15, 2012

The Power of Six


Judul: The Power of Six
Penulis: Pittacus Lore
Penerjemah: Nur Aini
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 511 halaman

Sinopsis:
Aku melihatnya di berita. Mengikuti kisahnya sejak apa yang terjadi di Ohio. John Smith ada di luar sana, dalam pelarian …. Bagi dunia dia adalah misteri; teroris internasional yang berbahaya. Tapi bagiku, dia salah satu dari kami.

Sembilan orang yang datang, tapi kadang aku berpikir apakah waktu sudah mengubah kami? Masihkah kami percaya pada misi yang dipercayakan kepada kami? Bagaimana aku bisa yakin? Kini, kami tinggal berenam. Sembunyi, tidak saling kontak .…

Namun, Pusaka kami bermunculan, dan tak lama lagi kami siap untuk bertempur. Apakah John Smith, si Nomor Empat dan kemunculannya adalah pertanda yang kutunggu selama ini? Bagaimana dengan Nomor Lima dan Enam? Mungkinkah salah satu diantaranya adalah gadis berambut hitam dengan mata berbadai yang muncul dalam mimpiku? Gadis dengan kekuatan yang tak terbayangkan? Gadis yang mungkin cukup kuat untuk menyatukan kami berenam?

Mereka menangkap Nomor Satu di Malaysia.
Nomor Dua di Inggris.
Dan Nomor Tiga di Kenya.
Mereka mencoba menangkap Nomor Empat di Ohio—dan gagal.

Aku Nomor Tujuh. Satu dari enam yang masih bertahan.

Dan aku siap bertempur.
Review:

Theodore Boone: The Abduction



Judul: Theodore Boone: Penculikan - The Abduction
Penulis: John Grisham
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 230 halaman

Sinopsis:
Theodore Boone kembali beraksi dan petualangannya kali ini makin seru.

Ketika sahabatnya, April, tahu-tahu menghilang dari rumah, tidak ada yang tahu ke mana gadis itu pergi. Termasuk Theo Boone, yang sangat akrab dengan April.

Ketakutan melanda seluruh warga kota dan penyelidikan polisi pun menemui jalan buntu.

Maka, dengan pengetahuan hukum dan kemampuan menyelidiknya, hanya Theo yang bisa memburu kebenaran dan menyelamatkan April.

Review:

Theodore Boone - Kid Lawyer


Judul: Theodore Boone: Pengacara Cilik - Kid Lawyer
Penulis: John Grisham
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 272 halaman.

Sinopsis:

Theo Boone, 13 tahun, tahu banyak tentang hukum, sebab kedua orangtuanya pengacara dan ia kenal baik dengan para hakim, polisi, serta petugas pengadilan. Ia ingin menjadi pengacara hebat, beraksi dari satu ruang sidang ke ruang sidang lain.

Dan sekarang Theo betul-betul berada di ruang sidang. Karena tahu begitu banyak----mungkin terlalu banyak----ia terseret ke dalam persidangan kasus pembunuhan yang sensasional.

Seorang pembunuh berdarah dingin mungkin akan bebas, dan hanya Theo yang tahu fakta sebenarnya.

Review:

Monday, November 12, 2012

Hadiah Ulang Tahun

... yak sebelum ada yang komentar mengucapkan selamat ulang tahun dan minta giveaway, mau klarifikasi dulu ya: ulang tahun saya masih lama. Ya sekitar 30 hari lagi deh. Sebenarnya saya mau pamer timbunan buku lagiiii.:))

Nih, hadiah ulang tahun yang kecepatan dari ayah. (Pesen di Matahati, cuma 135K untuk empat buku ini!)

\


Kalo ini, beli di Tirta @ I Prefer Reading. Uhuy baik banget dia nawarin tiga buku ini cuma85K!



Untuk baca bareng bulan ini, tapi yang Dan Hujan Pun Berhenti aja, Winter Dreams karena memang ada di wishlist. x)



Beli di @BookClubID, kebetulan jualan buku impor juga di Indo Book Shop.



Hasil kalap yang gak begitu kalap di Gramedia Book Fair beberapa minggu lalu di Gramedia Merdeka.



Nemu ini di supermarket dekat rumah, Alhamdulillah. Tadinya ini dimasukin ke shelf dear-santa loh di Goodreads. x')



Nah untuk yang satu ini, saya gak tau juga udah ada atau belum di toko-toko buku. Tapi karena kakak saya datang ke konser Sarasvati dan tiketnya dibayarin pula sebagai hadiah ulang tahun, dia dapat buku ini. Kesannya ARC gitu huahahaha. XD Eh untuk yang berdomisili di Bandung, buku ini ada kok di Omuunium. :)



Waktu di Gramedia Book Fair, masih banyak yang mau dibeli. Apa daya saya datangnya telat, di hari terakhir pula. Tadinya mau beli Imperium dan Pompeii tapi gak jadi.-_-" Semoga akhir tahun ada lagi. :))

P.S: Omong-omong, saya jadi tertarik jualan buku nih. Ada yang berminat gak? Tapi kebanyakan sih teenlit. xp

Friday, November 2, 2012

Dee's Madre



Judul: Madre
Penulis: Dee
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal: 162 hal.

Sinopsis:
“Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak seperempat Tionghoa, Nenek saya seorang penjual roti, dan dia, bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu: Madre.”

Terdiri dari 13 prosa dan karya fiksi, Madre merupakan kumpulan karya Dee selama lima tahun terakhir. Untaian kisah apik ini menyuguhkan berbagai tema: perjuangan sebuah toko roti kuno, dialog antara ibu dan janinnya, dilema antara cinta dan persahabatan, sampai tema seperti reinkarnasi dan kemerdekaan sejati.

Lewat sentilan dan sentuhan khas seorang Dee, Madre merupakan etalase bagi kematangannya sebagai salah satu penulis perempuan terbaik di Indonesia.

Review:
Seperti Filosofi Kopi, Madre ini adalah kumpulan cerpen dengan cerpen/novelet berjudul Madre yang menjadi 'tokoh utama'.

"Saya cari di Google, kata 'Madre' itu ternyata berasal dari bahasa Spanyol, artinya 'ibu'. Madre, Sang Adonan Biang, lahir sebelum ibu kandung saya. Dan dia bahkan sanggup hidup lebih panjang dari penciptanya. Mengerikan."

Tansen. Apakah namanya terdengar seperti nama seorang Cina? Atau India? Tansen, seorang pemuda free-spirited--pecinta kebebasan, yang tinggal di Bali, harus datang ke Jakarta karena kerabatnya yang meninggal.

Masalahnya, dia tidak tahu siapa itu 'kerabatnya'. Dan ternyata, dia dapat warisan. Sebuah kunci dan secarik kertas berisikan sebuah alamat. Maka pergilah Tansen ke sebuah ruko yang tampaknya tidak pernah terurus itu, dan bertemu dengan Pak Hadi. Dari mulut Pak Hadi mengalirlah cerita tentang darah yang mengalir di nadi Tansen. Darah campuran Cina dan India. Mungkin karena India yang dominan dan Cina yang resesif jadi Tansen seperti orang India. Maklum baru belajar genetika lagi.

"Sini, saya kenalken sama Madre."

Ternyata ruko yang ditempati Pak Hadi dulunya toko roti, Tan de Bakker. Toko Roti Tan. Milik Tan, yang ternyata kakeknya Tansen.

Dan Madre, adalah kesayangan pegawai-pegawai Tan termasuk Tan dan Pak Hadi sendiri. Tolong jangan bayangkan Didi Petet sebagai gollum yang mendesis-desis, "My preciousss." Jadi ingat The Hobbit dan LoTR mau cetak ulang.

Yang saya suka dari cerita Dee (termasuk Madre) adalah bagaimana lancarnya cerita mengalir. Tapi mungkin karena ini bisa dikategorikan sebagai cerpen atau novelet, jadi tokoh-tokohnya kurang 'berasa' ya. Tiba-tiba saja Tansen cepat betah tinggal di Jakarta. Tiba-tiba saja Tansen cepat menerima warisannya...

Jujur, saya lebih suka Filosofi Kopi, dan masih berharap akan dibuat film-nya... Madre juga mau ada film-nya dengan Vino Bastian sebagai Tansen dan Didi Petet sebagai Pak Hadi (ya itu kenapa saya sebut-sebut Didi Petet di atas.)

Ada lagi cerita yang saya suka, Menunggu Layang-layang. Saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang cerita ini, karena ini adalah cerita cinta dari Dee yang paling saya suka setelah Kugy dan Keenan. :p

"Aku ingin jadi layang-layang. Layang-layang itu bebas di langit. Tapi tetap ada benang yang mengikatnya di bumi. Jangan lepasin aku."

Ah, saya memang tidak pernah dikecewakan oleh penulis satu ini. Oke, saya memang agak kecewa dengan Madre yang tidak sebagus Filosofi Kopi (kenapa jadi dibandingin lagi?), tapi kekecewaan saya terobati dengan cerpen dan sajak lainnya. :)

Seorang laki-laki tak kuasa bertanya
Mengapa perempuan ada
Siapa itu yang berdiam dalam keanggunan
Tanpa perlu mengucap apa-apa
Ialah puisi yang mengatur cinta dengan bumi dan rahasia
Hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pelukannya


Rating: 4/5

Saturday, October 27, 2012

Rakhmawati Fitri's Kening






Judul: Kening
Penulis: Rakhmawati Fitri
Penerbit: Terrant Books
Tebal: 194 hal.

Review:
Review dan sinopsisnya digabung aja ya, berhubung di cover belakang buku gak ada sinopsis, cuma blurb dari orang-orang.

Isinya kumpulan cerita tulisan Fitrop alias Fitri Tropika, iya, artis heboh itu (heboh karena sikapnya) yang dulu pernah dikabarkan dekat sama artis cowok yang imut itu. :))

Membaca buku ini membuat saya sadar kalau... artis juga manusia. Kalau selama ini kita tidak tahu apa-apa tentang orang-orang yang berada di dalam layar kaca. Hal ini juga diungkapkan oleh Fitrop.

Dan begitu ada hal yang gak sesuai banget sama kenyataannya lo cuma bisa teriak pasrah, "Yeee sok tau!" ke arah TV, meskipun lo tau, it won't change anything.

  • Cerita pertama, Hello Goodbye, tentang... yah apalagi? cinta.

Pasti pada punya mantan tersayang, kan? Mantan yang selalu diingat? Mantan yang bikin kalian ngebanding-bandingin dengan pacar/gebetan terkini? Apa, "kalian"? Sori ya, saya mah gak punya, masih kecil ngapain pacaran. :))

Namanya Agra, dan dia sahabat gebetannya Fitrop. Dari yang awalnya curhat soal Owl (sahabatnya Agra) malah jadi sama-sama suka. Tapi ya, biasa, dipendem karena gak mau persahabatan mereka rusak. Eh ternyata Agra juga pengennya mereka jadian. Ya jadian akhirnya. :))

"Kamu akan ada di atas sana, and I will be happy to see you from here. Tunggu aku ya.. see you at the finish line... Bumw.."


  • Love Letter Untukmu, Dan Kamu 

  • Yap, sesuai namanya, ini surat cinta. :)) Dikirain masih ada hubungannya dengan cerita pertama... ternyata beda lagi.

    We've been through many years together. Dan karena sekarang saya harus tinggal di Jakarta, jadinya ya begini, trapped in so-called-long-distance-relationship circumstance. Apa daya kening tak sampai. Semoga jarak tak menjadi masalah buatku, juga buat kamu, dan kamu. Kita.

    • Mendongeng, Jreng!
    Pengalaman Fitrop yang harus mendongeng untuk sepupu-sepupunya yang masih kecil. Lucu deh membaca dongeng bikinan Mbak Fitrop ini. Tentang Putri yang memiliki hidung sebesar bison yang sembunyi di hutan bersama sahabatnya, Pangeran Bino, demi menghindari pangeran Jaka Gerimis idolanya.

    Lengkap dengan dua lubang hidung super besar dan tahi lalat hitam yang gak kalah besar tepat di bawah lubang hidung kanannya. Hal itu menyebabkan Sang Putri seringkali mendapatkan julukan "Putri Upil Bison".

    Sementara Mojang Macho, Kain Gaib Daeng, dan Pagi Manis Asam Asin menceritakan tentang pengalaman-pengalaman lucu Mbak Fitrop.

    Cara penulisan Mbak Fitrop ini jujur dan blak-blakan tanpa mengurangi kelucuan. Ini kedua (atau ketiga ya?) kalinya saya membaca Kening dan rasa humor itu masih ada, membuat saya masih terus tertawa.

    Mbak Fitrop, nulis buku lagi dong! x)

    Hampir lupa, ada lagi Trims tentang pertanyaan-pertanyaan dari followers Twitter-nya yang seringkali dijawab asal-asalan tapi tetap lucu!

    Q: Pandai nyanyi sejak kapan?
    A: Sejak pandai bersilat lidah. Trims. (via: @KeNy_KeKeN)

    Q: Fitrop pandai bersilat lidah sejak kapan?
    A: Sejak masuk Perguruan Butong sama Cu Pe Tong. Trims. (via: @frojabhy)

    Rating: 4/5 x)

    Friday, October 26, 2012

    Di Antara Kebahagiaan, Cinta, dan Perselingkuhan


    Judul: Di Antara Kebahagiaan, Cinta, dan Perselingkuhan: 25 Cerpen Kahitna.
    Penulis: Kahitna
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Tebal:  173 hal.

    Sinopsis:
    Menandai 25 tahun perjalanan musikalnya, buku kumpulan cerpen ini berisi cerpen-cerpen yang ditulis personil Kahitna dan sahabat-sahabat Kahitna. Keseluruhan cerpen di buku ini mengambil judul sekaligus terinspirasi dari lagu-lagu Kahitna. Membaca masing-masing cerita pendek di buku ini, kita akan memahami mengapa Kahitna bisa bertahan begitu lama di hati para penggemarnya. Jawabannya tentu ada pada cinta. Kahitna selalu memiliki cara yang menyentuh dan universal untuk menyampaikan rasa cinta mereka pada penggemarnya.
    Review:
    Kumcer ini awalnya tidak ada dalam wishlist saya, karena saya sendiri hanya penikmat musik Kahitna. Bukan fans atau Soulmate Kahitna. Tapi karena saya melihat kakak saya pulang membawa tiga buku di dalam kantong plastik yaitu Madre, Kening, dan 25 Cerpen Kahitna, saya langsung ambil yang terakhir. XD

    Namanya juga baca kumcer, pasti ada cerpen yang saya suka dan ada yang tidak. Dan namanya juga cerita pendek, tidak selalu bisa dapat feel si tokoh karena terlalu singkat.

    Tapi dari 25 cerpen, saya paling suka cerita-cerita ini:
    • Sampai Nanti, by Mario Ginanjar.
    Tentang sepasang kekasih yang sama-sama galau lantaran si perempuan harus pergi melanjutkan studi di luar.

    Ah, apa pun itu, di bandara, pada hari yang sangat menentukan itu, aku belahar melepaskanya. Pergi. Demikian juga dengan dirinya, juga harus belajar memaknai arti perpisahan. Dan yang pasti, sebagaimana perempuan kebanyakan, dia akan lebih dari mampu menanggungkan kesendirian. Sampai nanti, Sayang.

    • Soulmate, by Dhewi Bayu Larasati.  
    Aku tahu ini sudah sangat keterlaluan. Sebenarnya sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Tapi apa dayaku ketika toh kakiku tetap melangkah menuju bangku putih itu. Dia sudah menunggu di sana. Kakinya berayun pelan, ekspresinya teduh. Pada saat itu aku tidak memikirkan apa-apa kecuali melangkah lebih cepat.

    •  Suami Terbaik, by Yovie Widianto.
    "Dalam hidupku, tak ada bidadari lain... kecuali kamu."

    Rating:  3/5 

    Kāla Kālī






    Judul: Kāla Kālī
    Penulis: Valiant Budi & Windy Ariestanty
    Penerbit: GagasMedia
    Tebal: 340 hal.
    Format: Paperback

    Sinopsis:

    Gegas dan waktu tak pernah bisa berbagi ruang, apalagi, berbagi cerita. maka, saling mencarilah mereka, berusaha menggenapi satu sama lain. hingga satu titik, kāla menjadi mula dan kālī mengakhiri cerita.

    ***

    Aku merasa kembali menjadi balita, mengentak-entakkan kaki ke lantai sambil bertepuk-tepuk tangan gembira. Tidak ingin membuang-buang waktu, aku segera meniup lilin sambil berharap dalam hati akan ada lilin serupa untuk tahun depan, di atas sepotong kue yang dibawakan Ibu. AMIN!

    Berbagai potongan kenangan dengan Ibu berkelebatan hebat di benakku. Aku mungkin berbeda dengan remaja lainnya yang kala mengingat masa kecil selalu dengan tawa dan kebersamaan yang hangat; seperti yang kulihat di lembaran iklan-iklan susu balita atau es krim literan itu.

    Dan, setiap kenangan itu hadir, ingin rasanya membalikkan langkah.
    (Ramalan dari Desa Emas, Valiant Budi)

    —-

    Setiap kali berulang tahun, aku semakin mendekati tempat asalku: ketiadaan. Ibuku bilang, dunia ini sendiri pun lahir dari ketiadaan. Karena lahir dari ketiadaan, mengapa pula harus mencemaskan kehilangan?

    Ketiadaan itu meluaskan, kata Ibu, dan mempertemukan manusia dengan banyak hal, di antaranya cinta. ‘Aku berharap bisa melindungimu dari patah hati. Tapi, itu tak mungkin.’
    (Bukan Cerita Cinta, Windy Ariestanty)

    ***

    Kāla Kālī: Hanya Waktu yang Tak Pernah Terlambat adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis kenamaan GagasMedia, Windy Ariestanty dan Valiant Budi. Keduanya mempersembahkan sebuah cerita yang bermain-main sekaligus memberi ruang pada waktu.
    Review:
    Curhat dikit dulu ya...

    Laptop saya rusak. Kejadiannya waktu saya menulis review This Lullaby. Laptop tiba-tiba nge-freeze tapi lagu yang saya putar masih berjalan. Maklum ya, saya calon anak Teknik Informatika. CALON. Jadi perbuatan ini tidak tahu bisa dibetulkan atau tidak: cabut batere laptop. Tapi pas dinyalakan lagi... tidak nyala. Terus nasib review This Lullaby gimana? Terpaksa pakai laptop punya Ayah, yang pulang seminggu sekali. Jadi inilah alasan kenapa review Kala Kali terlambat.

    Oke cukup curhatannya.

    Awal lihat penampakan novel ini di BukaBuku, melihat cover dan sinopsisnya yang bagus pastinya membuat saya ingin membaca. Dan saya juga belum pernah membaca novel karangan Valiant Budi (dipanggilnya Vabyo ya?) dan Windy Ariestanty, makin penasaranlah saya.


    Singkat kata, ketika novel ini sudah keluar, ternyata banyak yang kecewa. Jadi galau, beli jangan? Untungnya, adik kelas saya yang mengoleksi GagasDuet (makasih, Mon! Nanti minjem Beautiful Mistake ya!) mau berbaik hati meminjamkan saya novel ini.

    Cerita pertama yaitu Ramalan dari Desa Emas oleh Mas Vabyo, yang bercerita tentang Keni, hampir berumur 18 tahun, mau merayakan ulang tahunnya dengan menyepi. Maksudnya merayakan ulang tahunnya dengan berlibur sendirian di sebuah desa. Tak disangka, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang meramalkan kalau Keni akan mati sebelum dia berumur 18 tahun.

    Yak, saya betul-betul kecewa dengan cerita yang satu ini. Mohon maaf untuk pembaca-pembaca Mas Vabyo di luar sana yang kebetulan membaca review saya yang tidak pernah membaca satupun karyanya kecuali ini.

    Saya tidak begitu sreg dengan cara Keni (tokoh utama) bercerita. Memang lucu dan blak-blakan. Sayangnya, cara Keni bercerita mungkin akan lebih bagus bila Keni itu laki-laki. Bukan perempuan. Betul sekali, untuk yang sedang membaca novel ini, Keni adalah seorang perempuan. Saya sendiri terkecoh melihat penuturan Keni yang seperti laki-laki. Atau mungkin karena dia tomboy? Ah, untuk yang ingin tahu lebih jelas maksud saya, silakan lihat review dari Mbak Primadonna Angela.

    Untuk plot, lumayan sih. Kayak Final Destination. Tapi tetap saja plot seperti itu dikacaukan dengan (sekali lagi) cara Mas Vabyo bercerita tentang Keni. Ending-nya juga, hmm, twisted. Tapi saya masih tidak mengerti... ada yang mau menjelaskan?

    Cerita kedua: Bukan Cerita Cinta, oleh Mbak Windy Ariestanty.

    Ceritanya berbeda sekali dari cerita pertama. Ini novel GagasDuet ketiga yang saya baca setelah With You dan Truth or Dare, dan dari dua novel itu, masing-masing memiliki tokoh yang saling berkaitan. Seperti di With You, Cindy di Cinderella Rockefella dan Lyla di Sunrise adalah saudara sepupu. Sementara Truth or Dare tentang dua orang sahabat yang menceritakan pengalaman mereka masing-masing. Saya kira, Kala Kali juga akan seperti itu.

    Bumi, sang tokoh utama, bekerja sebagai seorang editor. Adegan pertama dimulai dengan Bumi sedang berbincang dengan salah satu penulisnya, Aksara. Mereka berbicara tentang cinta.

    Saya tidak tahu ke mana cerita ini akan membawa saya. Setelah bengong sendiri melihat gaya penulisan Mas Vabyo yang lucu dan blak-blakan, saya kembali bengong melihat gaya penulisan Mbak Windy yang serius dengan bahasa baku. Benar-benar berbeda 180 derajat.

    Banyak yang bilang lebih suka Ramalan dari Desa Emas dibanding Bukan Cerita Cinta, tapi saya lebih suka karya Mbak Windy. Bukannya bermaksud membandingkan, tapi saya lebih suka penuturan Bumi dibanding Keni yang menurut saya tidak jelas atau bahasa gaulnya geje.

    Mungkin saya memang berharap terlalu banyak dari buku ini. Tapi nanti mau baca buku-bukunya Mbak Windy dan Mas Vabyo ah. #kodeberharapdipinjemin

    Rating: 2.5/5

    Saturday, October 6, 2012

    Timbunan Buku

    Halo! Di bawah ini adalah foto-foto buku yang ditimbun. Rencananya mau dibabat setelah UN. Tapi lihat nanti deh. :)) Ada beberapa buku yang sudah saya baca, tapi rencananya mau saya baca ulang dalam waktu dekat ini.

      

    1. Frankenstein, By Mary Shelley. (Beli di Mbak Sinta @ Jendelaku Menatap Dunia)
    2. Pintu Terlarang, by Sekar Ayu Asmara. (Beli di Mbak Astrid @ Books to Share)
    3. Delirium, by Lauren Oliver. (Beli di Times BIP)
    4. Pandemonium, by Lauren Oliver. (Beli di Times BIP)
    5. Divergent, by Veronica Roth. (Beli di Times BIP)
    6. Pandemonium, by Veronica Roth. (Beli di Times BIP)
    7. Inkheart/Tintenherz, by Cornelia Funke. (Beli di Rumah Buku Bandung)
    8. Inkspell/Tintenblut, by Cornelia Funke. (Beli di Rumah Buku Bandung)

    1. Therese Raquin, by Emile Zola. (Beli di Togamas Buah Batu)
    2. The Tokyo Zodiac Murders, by Soji Shimada. (Beli di Rumah Buku Bandung)
    3. Jane Eyre, by Charlotte Bronte. (Beli di Gramedia Merdeka)
    4. The Reader, by Bernhard Schlink. (Beli di Rumah Buku Bandung)
    5. Cinta: Selalu Ada Alasan Untuk Mencintaimu, by @pepatah. (Buntelan)

    1. Rahasia Meede, by E. S. Ito. (Dikasih pinjam oleh Ayah)
    2.  Theodore Boone: The Abduction, by John Grisham. (Beli di Togamas Buah Batu)
    Dan mengingat banyaknya diskon bertebaran di depan toko buku Gramedia... saya harus mengontrol dompet sepertinya. ><

    Sarah Dessen's This Lullaby


    Judul: This Lullaby
    Penulis: Sarah Dessen
    Penerjemah: Stephanie Yuanita
    Penerbit: Elex Media Komputindo
    Tebal: 454 hal.
    Format: Paperback.
    Source: Rumah Buku Bandung.

    Sinopsis:


    Remy selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk memberi pidato pada para kekasihnya jika dia ingin mengakhiri hubungan mereka: tepat setelah serbuan romatis di saat-saat hubungan menghangat, tapi sebelum keterlibatan emosional nyata terjadi. Dengan begitu banyak pengalaman mencampakkan pria, seharusnya Remy memiliki saat yang sempurna untuk menjalankan rencananya. Apa lagi dia telah mempelajari semua itu dari ibunya sendiri, ibu yang telah menikah empat kali dan sedang menuju pernikahannya yang kelima. Jadi ada apa dalam diri Dexter yang membuatnya begitu sulit bagi Remy untuk mengikuti aturannya sendiri?

    Dexter tipikal pria yang dibencinya: berantakan, tak teratur, impulsif, dan paling parah dari semuanya, seorang musikus seperti ayahnya. Ayah yang tak pernah dikenalnya, pria yang menciptakan sebuah lagu yang terkenal untuknya namun menghilang dari hidupnya. Remy tak pernah punya masalah untuk keluar dari sebuah hubungan sebelumnya. Tapi ada sesuatu tentang Dexter...

    Mungkinkah Remy akhirnya menemukan sendiri apa yang tertulis dalam semua lagu cinta? Sarah Dessen, penulis Someone Like You dan Dreamland, akan memberikan novelnya yang memikat hati para pembaca, saat dia mengenalkan kita pada seorang gadis yang percaya bahwa hatinya terbuat dari batu dan pemuda yang membuktikannya salah.
    Review:

    Wednesday, October 3, 2012

    Wishful Wednesday #3


    Minggu ini, saya cuma ingin satu buku saja. :)

    (Summary dari Goodreads):

    What happens when happily ever after... isn’t?

    Delilah is a bit of a loner who prefers spending her time in the school library with her head in a book—one book in particular. Between the Lines may be a fairy tale, but it feels real. Prince Oliver is brave, adventurous, and loving. He really speaks to Delilah.

    And then one day Oliver actually speaks to her. Turns out, Oliver is more than a one-dimensional storybook prince. He’s a restless teen who feels trapped by his literary existence and hates that his entire life is predetermined. He’s sure there’s more for him out there in the real world, and Delilah might just be his key to freedom.

    Delilah and Oliver work together to attempt to get Oliver out of his book, a challenging task that forces them to examine their perceptions of fate, the world, and their places in it. And as their attraction to each other grows along the way, a romance blossoms that is anything but a fairy tale.
    Baru tahu Jodi Picoult nulis buku YA bareng anaknya. X) Tempo hari ngelihat buku ini di Periplus, harganya sih masih sekitar 100.000 tapi waktu itu aku cuma bawa uang untuk beli Pandemonium. T_T (Woy inget timbunan di rumah masih banyak!)

    Apa wishlist-mu minggu ini? :)


    1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
    2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
    3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
    4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

    Saturday, September 29, 2012

    Laini Taylor's Daughter of Smoke and Bone


    Judul: Dari Asap dan Tulang - Daughter of Smoke and Bone
    Penulis: Laini Taylor
    Penerjemah: Primadonna Angela
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Tebal: 488 hal.

    Sinopsis:

    Pada zaman dahulu,
    seorang malaikat dan iblis jatuh cinta.
    Kisah cinta mereka tidak berakhir indah.


    Langit terbelah dan banyak sosok asing berwajah rupawan turun ke bumi, menyembunyikan sayap api mereka dalam ilusi agar bisa berbaur dengan manusia. Birai-birai pintu di penjuru dunia mereka tandai dengan cap tangan hitam yang melesak terbakar pada kayu atau logam.

    Sementara itu, di suatu tempat di Praha, Karou, gadis 17 tahun, siswa sekolah seni di Praha, menjalani kehidupannya yang tampak normal. Tetapi ia selalu membawa-bawa buku sketsanya yang berisi gambar monster-monster aneh dan menyeramkan––chimaera yang merupakan makhkluk terdekat yang ia punya sebagai keluarga.

    Kehidupan Karou akan berubah dalam semalam. Tanpa ia sadari, peperangan antardua dunia yang kejam akan melibatkan dirinya.
    Review:

    Stephen Chbosky's The Perks of Being a Wallflower


    Title: The Perks of Being a Wallflower
    Author: Stephen Chbosky
    Publisher: MTV Books
    Pages: 224 p

    Summary:

    standing on the fringes of life offers a unique perspective…but there comes a time to see what it looks like from the dance floor. since its publication, stephen chbosky’s haunting debut novel has received critical acclaim, provoked discussion and debate, grown into a cult phenomenon with over a million copies in print, and inspired a major motion picture.

    The Perks of Being a Wallflower is a story about what it’s like to travel that strange course through the uncharted territory of high school. the world of first dates, family dramas, and new friends. of sex, drugs, and the rocky horror picture show. of those wild and poignant roller-coaster days known as growing up.
    Review:

    Dear Charlie,

    Sunday, September 23, 2012

    Ika Natassa's Antologi Rasa



    Judul: Antologi Rasa
    Penulis: Ika Natassa
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Tebal: 328 hal.

    Sinopsis:
    K e a r a

    Were both just people who worry about the breaths we take, not how we breathe.
    How can we be so different and feel so much alike, Rul?
    Dan malam ini, tiga tahun setelah malam yang membuatku jatuh cinta, my dear, dan aku di sini terbaring menatap bintang-bintang di langit pekat Singapura ini, aku masih cinta, Rul. Dan kamu mungkin tidak akan pernah tahu.
    Three years of my wasted life loving you.

    R u l y

    Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah bahwa sampai sekarang gue merasa mungkin satu-satunya momen yang bisa mengalahkan senangnya dan leganya gue subuh itu adalah kalau suatu hari nanti gue masuk ke ruangan rumah sakit seperti ini dan Denise sedang menggendong bayi kami yang baru dia lahirkan. Yang tidak gue ceritakan ke Keara adalah rasa hangat yang terasa di dada gue waktu suster membangunkan gue subuh itu dan berkata, "Pak, istrinya sudah sadar," dan bahwa gue bahkan tidak sedikit pun berniat mengoreksi pernyataan itu. Mimpi aja terus, Rul.

    H a r r i s

    Senang definisi gue: elo tertawa lepas. Senang definisi elo? Mungkin gue nggak akan pernah tahu. Karena setiap gue mencoba melakukan hal-hal manis yang gue lakukan dengan perempuan-perempuan lain yang sepanjang sejarah tidak pernah gagal membuat mereka klepek-klepek, ucapan yang harus gue dengar hanya, "Harris darling, udah deh, nggak usah sok manis. Go back being the chauvinistic jerk that I love."
    Thats probably as close as I can get to hearing that she loves me.

    Tiga sahabat. Satu pertanyaan. What if in the person that you love, you find a best friend instead of a lover?
    Review:
    Empat orang sahabat yang menjadi dekat karena tinggal serumah saat dinas kerja. Harris, Keara, Ruly, dan Denise. Harris mencintai Keara, Keara mencintai Ruly, Ruly mencintai Denise, Denise sudah menikah dengan seorang laki-laki bernama Kemal. Cukup rumit, bukan?

    Cerita diawali dengan perjalanan Harris dan Keara menonton F1 di Singapur. Diawali dengan bagaimana Harris mencintai Keara dan bagaimana Keara tidak menyadarinya dan hanya memikirkan Ruly, Ruly, dan Ruly.

    Sampai akhirnya satu kejadian meretakkan persahabatan mereka berdua.

    Dari semua novel karya Ika Natassa, saya paling suka Antologi Rasa ini. Saya suka membaca novel di mana tokoh-tokohnya memiliki sudut pandangnya masing-masing dengan suara yang berbeda-beda. Kisah ini memang klise, I love you, you love her, and she loves him. Tapi saya tetap suka, karena Mbak Ika mengemas cerita ini dengan gayanya yang khas.

    Dari semua tokoh di novel ini, saya paling suka (siapa lagi) Harris Risjad. Who doesn't love a bad boy in a love triangle? :))

    "Pada detik ini gue sadar satu persamaan kita, Keara. We both get the glorious front seat of watching the one we love loves somebody else."

    Banyak yang berkomentar akhirnya kurang memuaskan. Tapi saya puas dengan ending semacam itu. Realistis. Saya biasa menyebutnya a bittersweet ending setelah membaca Mockingjay. :p Saya agak mengharapkan Mbak Ika mau menulis sekuel Antologi Rasa seperti Twivortiare yang menjadi sekuel Divortiare. :)

    4/5

    Wednesday, September 19, 2012

    Wishful Wednesday #2




    Hore, Wishful Wednesday saya yang kedua! (Baca: semoga rajin update XD)

    Minggu ini saya lagi cari buku-buku ini (terbitan lama memang):


    Menurut buku ramalan yang ditulis Agnes Nutter si Penyihir (satu-satunya buku yang berisi ramalan-ramalan yang sangat akurat, ditulis tahun 1655, sebelum penulisnya meledak), dunia akan kiamat pada hari Sabtu. Sabtu minggu depan, tepatnya. Persis sebelum saat makan malam Maka balatentara Baik dan Jahat pun berkumpul. Atlantis muncul ke permukaan, katak-katak berjatuhan dari langit, orang-orang menjadi mudah marah. Kelihatannya segala sesuatu terjadi sesuai Yang Sudah Direncanakan. Tapi ada malaikat rewel dan setan yang gemar hidup nyaman--dua-duanya sudah hidup di tengah manusia sejak Permulaan dan lama-kelamaan lumayan menyukai gaya hidup begini--yang tidak senang membayangkan Armageddon akan segera tiba.

    Selain itu, sepertinya si anak Antikristus dikirim ke tempat yang salah....

    Ini dongeng untuk orang dewasa. Alkisah, di padang-padang rumput Inggris yang tenang, lama berselang, ada sebuah desa kecil yang selama 600 tahun berdiri di atas tonjolan batu granit. Di sebelah timur desa itu ada tembok batu yang tinggi. Itu sebabnya desa itu dinamai desa Tembok. Di desa itu, pemuda Tristran Thorn jatuh cinta pada si cantik Victoria Forester. Dan di sini pula, pada suatu senja bulan Oktober yang dingin, Tristran membuat janji pada si gadis. Janji gegabah yang membawanya berkelana ke negeri di balik tembok, menyeberang padang rumput, masuk ke Negeri Peri. Dan di sana dimulailah petualangan paling mendebarkan dalam hidupnya.

    Hidup Richard Mayhew di London biasa-biasa saja. Dia punya pekerjaan yang bagus dan tunangan yang cantik tapi cerewet. Suatu hari dia menemukan gadis gelandangan yang terkapar berdarah di jalan. Richard menolong gadis itu---dan hidupnya yang biasa menghilang begitu saja.

    Tiba-tiba Richard tak punya pekerjaan, rumah, tunangan, bahkan identitas. Ia terlempar masuk London Bawah yang sangat berbeda. London yang terdiri atas bayangan, kegelapan, monster, pembunuh, malaikat, dan segala hal ajaib lainnya. London yang berada dalam labirin kanal-kanal saluran pembuangan dan stasiun kereta bawah tanah.

    Inilah dunia Door, gadis gelandangan yang ditolongnya. Tanpa tujuan dan pilihan, Richard terpaksa bergabung dengan Door, pengawalnya Hunter, dan Marquis de Carabas. Mereka berusaha mencari pembunuh keluarga Door sambil menghindar dari berbagai bahaya yang menghadang. Dan mungkin di akhir perjalanan ini Richard bisa kembali hidupnya di London Atas....
     Buku-buku Neil Gaiman semua :D Awalnya saya blogwalking dan menemukan review buku-buku di atas. Yah, kebanyakan review Good Omen, sih. Sementara Stardust dan Neverwhere, mungkin karena sudah jarang beredar di toko buku, jarang ada yang meresensi.

    Saya sendiri awalnya tertarik karena nama penulisnya, Neil Gaiman. Saya ingat kalau itu adalah penulis American Gods, yang masuk ke dalam daftar wishlist saya.

    Masih belum tau cara mendapatkan buku ini. Kalau Good Omen masih beredar di toko-toko buku, dan sudah didiskon 25%. Tempo hari saya memesan Stardust di Rumah Buku, entah apakah buku itu masih ada atau tidak di pihak GPU sendiri. Sedangkan Neverwhere... masih belum tahu.

    Kalau ada yang menjual buku-buku di atas (second juga gak papa), tolong comment ya. Saya jadi keranjingan beli buku terbitan lama meskipun bekas, sejak membeli Frankenstein dari Mbak Sinta. :D Atau kalau bersedia dipinjamkan oleh saya juga tidak apa-apa :p

    Apa buku yang kamu inginkan minggu ini? Share di Wishful Wednesday!



    1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
    2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
    3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
    4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

    Tuesday, September 18, 2012

    Winna Efendi and Yoana Dianika's Truth or Dare


    Judul: Truth or Dare
    Penulis: Winna Efendi dan Yoana Dianika
    Penerbit: GagasMedia
    Tebal: 304 hal.

    Sinopsis:

    LONG TIME NO SEE
    Suaramu seperti embusan udara segar saat terdengar di gagang telepon. Apa kabarmu, Teman? Semoga waktu memperlakukanmu dengan baik. Oh ya, tentu saja aku juga kangen padamu. Bahkan sampai detik ini, kau selalu ada di speed dial handphone-ku—dan juga hatiku.

    MISS YOU LIKE CRAZY 
    Banyak yang ingin aku ceritakan padamu saat bertemu nanti. Tentang teriknya matahari, tentang indahnya rembulan. Tentang ceritaku yang terjadi di antaranya.

    WISH YOU WERE HERE 
    Tahukah kamu, sampai kau kembali lagi, akan selalu ada dua kursi di teras rumahku? Dan setiap sore, aku duduk di sana, membaca buku dan menunggu. Aku ingin, saat kau datang nanti, akulah orang yang pertama kali kau temui. Yang berlari ke arahmu sambil memekik senang.

    Menjadi orang pertama yang akan memberimu pelukan selamat datang....
    Review:
    GagasDuet saya yang kedua! Bercerita tentang persahabatan antara Alice dan Catherine di sebuah kota kecil bernama Bellfast.

    Novel ini dibagi menjadi dua cerita: Alice, yang ditulis oleh Winna Efendi. Dan Catherine, yang ditulis oleh Yoana Dianika. Persahabatan Alice dan Catherine awalnya baik-baik saja, sampai akhirnya Julian datang. Sudah bisa ditebak, Alice dan Catherine memiliki perasaan yang sama terhadap Julian.

    "Ini mungkin terdengar gila, dan nggak masuk akal. But I think I love him, Al."
    I think I love him too, Cat.

    Agak kecewa dengan novel ini. Kecewa karena twist yang diberikan kedua penulis di pertengahan cerita. Kecewa karena ending-nya tidak seperti yang saya harapkan. Kecewa dengan Catherine. Dan masih banyak lagi.

    Saya makin suka dengan cerita yang ditulis Winna Efendi. Di cerita Alice, rasanya saya menemukan gabungan tokoh-tokoh yang diciptakannya menjadi satu di diri Alice. Saya menemukan Freya, saya menemukan Annalise, saya bahkan menemukan Maybella di diri Alice. Iya, Maybella salah satu anggota clique-nya Rashi.

    Tapi malah dengan gabungan semua tokoh-tokoh Mbak Winna, saya jadi makin menyukai Alice. Rasanya ingin punya teman seperti dia. Suka, deh sama si Alice ini.

    Sementara yang Catherine... yah, bisa dibilang saya agak kecewa karena keegoisan Catherine. Dan juga kenapa Catherine bisa mengabaikan Alice dengan gampangnya? Katanya mereka bersahabat? :|

    "Tapi, sahabat sejati selalu jujur pada satu sama lain, apapun permasalahannya. Sahabat sejati nggak melakukan apa yang kau lakukan."

    Overall, mungkin karena ekspektasi saya terlalu tinggi setelah membaca GagasDuet yang lain. Yaitu With You-nya Christian Simamora dan Orizuka. :| Apalagi dengan pengulangan plot (di novel-novel Winna Efendi, kalau Yoana Dianika, belum pernah baca), membuat saya merasa de javu.

    Semoga di novel Winna Efendi yang selanjutnya mengambil tema cerita yang berbeda ya. Seperti Unforgettable. :D Dan saya pastinya akan membaca Till We Meet Again-nya Yoana Dianika. (Malu juga, sih, Hujan dan Teduh sudah saya baca. Novel Kau juga sudah. Tinggal TWMA aja.)

    Rating: 3/5

    Saturday, September 15, 2012

    Ika Natassa's Twivortiare

    Judul: Twivortiare
    Penulis: Ika Natassa
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Tebal: 360 hal.

    Sinopsis:
    “Commitment is a funny thing, you know? It’s almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep.”

    Do busy bankers tweet? Yes, they do. Empat tahun setelah Divortiare, Alexandra membuka kembali hidupnya kepada publik melalui akun Twitter-nya @alexandrarheaw. Lembar demi lembar buku ini adalah hasil “mengintip” kehidupannya sehari-hari, pemikirannya yang witty dan sangat jujur, spontan, chaotic, dan terkadang menusuk, yang akhirnya akan bisa menjawab pertanyaan: “Dapatkah kita mencintai dan membenci seseorang sedemikian rupa pada saat bersamaan?”

    Twivortiare adalah kisah klasik tentang cinta dan luka, terangkai dalam tweets, mentions, dan DM yang lahir lewat ujung-ujung jemari karakter-karakternya.

    Review:
    Haaah baru saja kemarin menulis resensi novelnya David Levithan yang The Lover's Dictionary yang formatnya unik, seperti kamus. Sekarang saya juga baru saja menyelesaikan sekuel dari Divortiare, yaitu Twivortiare.

    Friday, September 14, 2012

    Ika Natassa's Divortiare

    Judul: Divortiare
    Penulis: Ika Natassa
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Tebal: 288 hal.

    Sinopsis:

    Commitment is a funny thing, you know? It's almost like getting a tattoo. You think and you think and you think and you think before you get one. And once you get one, it sticks to you hard and deep.

    "Jadi lebih penting punya Furla baru daripada ngilangin nama mantan laki lo dari dada lo?"
    Pernah melihat Red Dragon? Aku masih ingat satu adegan saat Hannibal Lecter yang diperankan Anthony Hopkins melihat bekas luka peluru di dada detektif Will Graham (Edward Norton), dan berkata, "Our scar has a way to remind us that the past is real."

    Tapi kemudian mungkin kita tiba di satu titik ketika yang ada hanya kebencian luar biasa ketika melihat tato itu, and all you wanna do is get rid of it. So then you did.

    Alexandra, 27 tahun, workaholic banker penikmat hidup yang seharusnya punya masa depan cerah. Harusnya. Sampai ia bercerai dan merasa dirinya damaged good. Percaya bahwa kita hanya bisa disakiti oleh orang yang kita cintai, jadi membenci selalu jadi pilihan yang benar.

    Little did she know that fate has a way of changing just when she doesn't want it to.

    Review:
    Buku Ika Natassa kedua yang saya baca. Yang pertama itu Antologi Rasa. Lebih suka dinaratori oleh Keara (dan Harris!) dibandingkan oleh Alex, tapi sebenarnya mereka sama-sama banker yang susah move on dari satu orang. Dan juga sama-sama punya sahabat perempuan yang bitchy dan MILF, dan juga sahabat laki-laki yang player.