Sunday, July 8, 2012

Ally Condie's Matched



Judul: Perjamuan Pasangan (Matched)
Pengarang: Ally Condie
Penerjemah: Yohanna Yuni
Penerbit:  Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 380 hal.

Sinopsis:
Dalam masyarakat ini, Administrator Institusi yang menentukan:
Siapa yang kaucintai.
Di mana kau bekerja.
Kapan ajalmu menjemput.


Selama ini, Cassia selalu memercayai pilihan mereka. Bukan hal yang sulit sebagai balasan atas kehidupan yang panjang, pekerjaan yang sempurna, serta pasangan yang ideal. Dan ketika wajah Xander, sahabatnya, muncul di layar Penentuan Pasangan, Cassia menyadari sepenuhnya bahwa pemuda itulah belahan jiwanya... hingga dia melihat wajah lain berkelebat sebelum layar berubah gelap. Kini Cassia dihadapkan pada pilihan yang mustahil baginya: antara Xander dan Ky, antara satu-satunya kehidupan yang selama ini dikenalnya dan jalan yang belum pernah berani ditempuh siapa pun––antara kesempurnaan dan hasrat.
Pembukaan:
Sudah lama menunggu buku ini diterbitkan oleh GPU, akhirnya terbit juga. :) Hasil pinjam, sih, di rental. Tapi entah kenapa pengen punya bukunya. :p Awalnya mengharapkan ada action, seperti The Hunger Games atau Divergent, apalagi alurnya agak lambat, ya. Tapi ternyata tidak ada. Meskipun begitu, saya gak kecewa, ternyata buku ini juga bagus. :)

Isi:
4 Alasan Mengapa Membaca Buku Ini:

Thursday, July 5, 2012

Cornelia Funke's Reckless


Judul: Reckless
Pengarang: Cornelia Funke
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 376 hal.

Sinopsis: 
Di balik cermin, ada dunia berisi tokoh-tokoh dongeng yang paling mengerikan...

Selama bertahun-tahun, Jacob Reckless menikmati berbagai rahasia dan harta karun dalam dunia di balik cermin itu.

Tetapi, adik lelakinya lalu menyusulnya.

Sihir gelap akan mengubah pemuda itu menjadi makhluk buas, membuat gadis yang dicintainya patah hati, dan menghancurkan semua yang paling berharga bagi Jacob...

Kecuali ia bisa menemukan cara untuk menghentikannya.

Kalau kau mencari cerita dongeng yang berakhir bahagia selama-lamanya, berarti buku ini bukan untukmu.
Pembukaan:
Setelah membaca Titenherz/Inkheart, saya jadi tergoda untuk membaca buku karya Cornelia Funke lainnya, selagi menunggu Inkspell (yang dengar-dengar akan terbit tahun ini). Seru! Saya suka dengan cara penulis bercerita dan membangun dunianya. Sayangnya, menurut saya Titenherz lebih bagus (dan lebih panjang...)

Isi:
Mari kita lihat, 4 Alasan Mengapa Saya Menyukai dan Direkomendasikan:

Yennie Hardiwidjaja's Daisyflo


Judul: Daisyflo
Pengarang: Yennie Hardiwidjaja
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 256

Sinopsis:
Di mata Junot, Tara adalah a miracle. Namun di mata Tora, Tara tidak lebih dari seseorang yang dapat digunakan dan ditinggalkan kapan pun dia mau. Tora telah menghancurkan sekaligus menguasai hidup Tara. Lalu kehidupan Tara yang abnormal pun dimulai. Dia mengorbankan Junot, manusia yang paling dicintainya di muka bumi ini. Ada yang bilang dia sakit jiwa, tapi hanya Tara yang tahu dia hampir menjadi pembunuh.

Sekarang tidak hanya Tara yang terlibat, tapi ada Alexander yang rela mengorbankan hidupnya yang cemerlang untuk menghitam di penjara karena Tara. Ada Junot, laki-laki yang rela menderita untuk mematri serbuk bintang di matanya. Ada Tora, manusia yang menjadi target bahwa Tara hanya akan bernapas untuk melihatnya mati. Juga Muli, sahabatnya sewaktu kuliah yang menyimpan rahasia terbesar dalam hidup Junot.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Tara? Mengapa kisah cintanya bagaikan benang kusut? Mengapa dia begitu berambisi untuk membunuh Tora?
Pembukaan:
Jujur saja, melihat banyaknya teman-teman saya yang memberi 3-4 bintang (bahkan ada yang memberi 5 bintang), saya berpikir kalau saya akan menyukai buku ini ketika meminjamnya di rental...

Ternyata, saya salah. Saya mencoba untuk menyukai buku ini, tapi entahlah. Meskipun penokohannya bagus, membuat saya ikut membenci dan mencinta, tapi saya merasa aneh saat membaca bagian dari sudut pandang Tara. Ada bagian yang membuat saya ikut merasakan apa yang Tara rasakan, tapi ada juga bagian yang menurut saya kurang realistis. :(

Isi:
Tapi saya tetap menemukan hal-hal menarik dalam buku ini. Di bawah ini adalah Dua Alasan Mengapa Harus Membaca Buku Ini:

Sunday, July 1, 2012

Prisca Primasari's Eclair: Pagi Terakhir di Rusia



Judul: Éclair: Pagi Terakhir di Rusia
Pengarang: Prisca Primasari
Editor: Kinanti Atmarandy
Penerbit: GagasMedia
Halaman: 236 hal.

Sinopsis:

Seandainya bisa, aku ingin terbang bersamamu dan burung-burung di atas sana. Aku ingin terus duduk bersamamu di bawah teduhnya pohon-berbagi eclair, ditemani matahari dan angin sepoi-sepoi. Aku ingin terus menggenggam jari-jemarimu, berbagi rasa dan hangat tubuh-selamanya.

Sayangnya, gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu kita pun tidak tersisa banyak. Semua terasa terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.

Aku rebah di tanah. Memejamkan mata kuat-kuat karena air mata yang menderas. "Aku masih di sini," bisikmu, selirih angin sore. Tapi aku tak percaya. Bagaimana jika saat aku membuka mata nanti, kau benar-benar tiada? 
Pembukaan:
Saya berjanji ke diri saya sendiri, kalau sudah menyelesaikan Amulet Samarkand, saya akan membaca satu buku--realistis. Tidak ada fantasi maupun dystopia. Karena saya sendiri memang sudah agak bosan dengan jenis genre buku tersebut. :)) Tadinya ketika di rental untuk mengembalikan Amulet Samarkand dan meminjam buku lain, saya akan meminjam salah satu buku dari Glam Girls series, Reputation. Wajar sih, secara saya masih 16 tahun dan diam-diam senang Glam Girls. :) Tapi ketika melihat Éclair, saya jadi penasaran. Apalagi saya sebenarnya sudah lama ingin membaca buku itu. Jadi, saya pinjam deh.

Isi:
Bisa ditebak, saya memberi buku ini 3 bintang atau 3 burung hantu. Jadi saya akan memberikan 3 Alasan Mengapa Harus Membaca Buku Ini: