Wednesday, September 12, 2012

Wishful Wednesday #1



Baru pertama kalinya nih ikutan Wishful Wednesday. XD

Setelah dihitung-hitung lagi, banyak juga buku yang saya pengenin minggu ini. :p



Miles Halter is fascinated by famous last words and tired of his safe life at home. He leaves for boarding school to seek what the dying poet Francois Rabelais called the "Great Perhaps." Much awaits Miles at Culver Creek, including Alaska Young. Clever, funny, screwed-up, and dead sexy, Alaska will pull Miles into her labyrinth and catapult him into the Great Perhaps. 
Looking for Alaska brilliantly chronicles the indelible impact one life can have on another. A stunning debut, it marks John Green's arrival as an important new voice in contemporary fiction.
 Setelah baca The Fault in Our Stars (review: coming soon!), jadi pengen baca buku John Green yang lain, deh. Tapi yaa di Bandung susah nyarinya, lah beli TFiOS aja harus kabur ke Jakarta dulu baru nemu. T_T (Ada yang mau berbaik hati meminjamkan saya buku ini atau gak, Paper Towns? ;) )


Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.
Jujur baru baca buku Tere Liye cuma sekali, yang Hafalan Solat Delisa itu. Jauuuh sebelum film-nya ada, waktu saya masih SMP, numpang baca punya teman. :)) Setelah melihat review ini, saya jadi ingin baca. Katanya sih buku ini termasuk page-turner. :)


Pada suatu malam bersalju tahun 1936, seorang seniman dipukuli hingga tewas di balik pintu studionya yang terkunci di Tokyo. Polisi menemukan surat wasiat aneh yang memaparkan rencananya untuk menciptakan Azoth—sang wanita sempurna—dari potongan-potongan tubuh para wanita muda kerabatnya. Tak lama sesudah itu, putri tertuanya dibunuh. Lalu putri-putrinya yang lain serta keponakan-keponakan perempuannya tiba-tiba menghilang. Satu per satu mayat mereka yang termutilasi ditemukan, semua dikubur sesuai dengan prinsip astrologis yang diuraikan sang seniman.
Pembantaian misterius itu mengguncang Jepang, menyibukkan pihak berwenang dan para detektif amatir, namun tirai misteri tetap tak terpecahkan selama lebih dari 40 tahun. Lalu pada suatu hari di tahun 1979, sebuah dokumen diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai—astrolog, peramal nasib, dan detektif eksentrik. Dengan didampingi Dr. Watson versinya sendiri—ilustrator dan penggemar kisah detektif, Kazumi Ishioka—dia mulai melacak jejak pelaku Pembunuhan Zodiak Tokyo serta pencipta Azoth yang bagaikan lenyap ditelan bumi.
Kisah menarik tentang sulap dan ilusi karya salah satu pencerita misteri terkemuka di Jepang ini disusun seperti tragedi panggung yang megah. Penulis melemparkan tantangan kepada pembaca untuk membongkar misteri sebelum tirai ditutup.
 Saya pernah melihat Tweet salah satu editor di GPU yang mengatakan kalau suka Let The Right One In pasti suka Tokyo Zodiac Murders. Wah, favorit saya tuh! Meskipun cuma dapat 2 bintang karena deskripsinya yang wow banget. Tapi tetep aja buku bagus! :))


Meskipun satu tahun telah berlalu, tak sehari pun Meggie melupakan berbagai peristiwa luar biasa dalam Inkheart, cerita yang tokoh-tokohnya keluar dari buku lalu mengubah hidup Meggie selamanya.
Sedangkan bagi Staubfinger, kebutuhan untuk kembali ke dalam cerita yang asli sekarang berubah menjadi keharusan. Ketika ia menemukan pencerita jahat yang memiliki kemampuan magis untuk membuatnya masuk kembali ke cerita, Staubfinger pun meninggalkan Farid, muridnya yang masih muda, dan terjun ke Inkworld.
Farid lantas mencari Meggie, dan mereka menemukan jalan untuk ikut masuk ke cerita. Di sana keduanya bertemu Fenoglio, penulis kisah asli Inkheart, yang sekarang tinggal di dalam ceritanya sendiri---dan mendapati cerita itu berubah banyak, malah mungkin berkembang ke arah negatif yang tak pernah dibayangkannya.
Bisakah Meggie, Farid, dan terutama Fenoglio mengembalikan cerita ini ke jalur semula?
 Oke, saya baru membaca Inkheart beberapa bulan yang lalu. Tapi sejak buku itu masih beredar di Gramedia sampai akhirnya berpindah tempat di TM Buah Batu (duh kalo nyari buku terbitan lama di toko buku itu, kemungkinan besar ada deh! :p), saya jadi tau kalo sekuelnya Inkspell, gak terbit-terbit. :)) Sekarang setelah membaca buku pertama, saya jadi ketagihan! Semoga makin tebal ya, biar makin puas.

Yuk ikut Wishful Wednesday!



  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  1. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  1. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  1. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

1 comment:

  1. hai hai, makasih udah ikutan Wishful Wednesday, semoga wishlistnya kesampean yaaa...btw, inkspell baru keluar tuh, terbitan gramedia nya..selamat belanja!! =)

    ReplyDelete

Thank you for reading! :D