Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula, juga pertautan rasa, kegamangan jiwa, percintaan, dan pertarungan kekuatan anonim para srikandi yang mengawal penyemaian bangunan nasional yang kemudian kelak melahirkan Indonesia modern.
Roman bagian pertama; Bumi Manusia, sebagai periode penyemaian dan kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang semampu mungkin keluar dari kepompong kejawaannya menuju manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-Eropa-an yang menjadi simbol dan kiblat dari ketinggian pengetahuan dan peradaban.
Pram menggambarkan sebuah adegan antara Minke dengan ayahnya yang sangat sentimentil: Aku mengangkat sembah sebagaimana biasa aku lihat dilakukan punggawa terhadap kakekku dan nenekku dan orangtuaku, waktu lebaran. Dan yang sekarang tak juga kuturunkan sebelum Bupati itu duduk enak di tempatnya. Dalam mengangkat sembah serasa hilang seluruh ilmu dan pengetahuan yang kupelajari tahun demi tahun belakangan ini. Hilang indahnya dunia sebagaimana dijanjikan oleh kemajuan ilmu .... Sembah pengagungan pada leluhur dan pembesar melalui perendahan dan penghinaan diri! Sampai sedatar tanah kalau mungkin! Uh, anak-cucuku tak kurelakan menjalani kehinaan ini.
"Kita kalah, Ma," bisikku.
"Kita telah melawan, Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya."
Thursday, May 30, 2013
Bumi Manusia
Wednesday, May 29, 2013
Wishful Wednesday #9
Jadi gini, saya sudah punya Red Dragon. Belum dibaca, sih.
Seorang diri Starling menyusuri koridor remang-remang itu. Ia tidak menoleh ke sel-sel di kedua sisi. Suara langkahnya berkesan keras baginya. Kecuali itu hanya ada suara mendengkur dari satu atau dua sel, serta tawa terkekeh-kekeh dari sel lain...
Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.
Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.
“Selamat malam, Dr. Lecter.”
Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.
“Clarice.”
Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.
Enggak, gak salah baca kok. Memang di back cover bukunya bukan sinopsis
Apa Wishful Wednesday-mu kali ini?
- Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
- Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
- Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Wednesday, May 22, 2013
Wishful Wednesday #8
Hai hai! Sekarang saya sedang deg-degan menunggu pengumuman UN! Doakan ya semoga saya lulus dan minggu depan juga mendapat kabar baik yaitu; diterima di PTN! :D
Sinopsis:
Lou Clark tahu banyak hal. Dia tahu berapa langkah jarak antara halte bus dan rumahnya. Dia tahu dia suka sekali bekerja di kedai kopi The Buttered Bun, dan dia tahu mungkin dia tidak begitu mencintai pacarnya, Patrick.Setelah melihat review Mbak Mia, Ndari, dan Tirta; semuanya mengatakan novel ini sedih.
Tetapi Lou tidak tahu bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya, dan peristiwa apa saja yang akan menyusul kemudian.
Setelah mengalami kecelakaan, Will Traynor tahu dia sudah tidak berminat lagi untuk melanjutkan hidupnya. Dunianya kini menyusut dan tak ada lagi suka cita. Dan dia tahu betul, bagaimana mesti menghentikannya.
Namun Will tidak tahu bahwa sebentar lagi Lou akan masuk ke dunianya dengan membawa warna-warni ceria. Mereka berdua sama-sama tidak menyadari, betapa mereka akan membawa perubahan besar ke dalam kehidupan satu sama lain.
Apa Wishful Wednesday-mu? :)
- Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
- Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
- Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Tuesday, May 21, 2013
Suatu Saat Aku Akan Kembali
Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung.
Ini cerita cinta yang terjadi sebelum dan saat peristiwa Mei '98.
Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkan semua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami bertautan.
Tentang Nalia, mahasiswi Kedokteran Gigi UGM, yang menjadi ketua panitia untuk sebuah acara BEM Fakultasnya, dan akan meminta bantuan publikasi dari sebuah radio mahasiswa Teknik Elektro.
Di sana, dia bertemu Nino, mahasiswa berkacamata yang selalu terlihat tenang.
Di sana juga, dia mengetahui kalau menyiarkan radio yang belum mendapatkan izin termasuk ilegal. Media masih belum sebebas sekarang. Siapa pun yang berkata jelek tentang Presiden (yang saat itu adalah Soeharto), akan dicari orangnya, dan kemudian, kita tidak akan mendengar apapun tentang orang itu. Hilang.
Ketika akan menyebarkan undangan untuk acaranya, Nalia mendapati dirinya mendengarkan semua keluh-kesah Nino. Dari sana, mereka menjadi dekat.
Sampai akhirnya, peristiwa Mei '98 terjadi. Peristiwa yang akan terus dikenang masyarakat Indonesia. Bahkan setelah 15 tahun Reformasi.
Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungimu lagi.
Setelah peristiwa itu juga, Nino... menghilang. Padahal waktu kebersamaan mereka begitu sebentar... begitu cepat. Mereka bahkan belum pernah pergi bersama...
Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi. Dan aku mendekap erat kata-kata itu, menanti dalam harap. Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya.
Surat-surat Nino tidak terbalas. Nalia hanya bisa duduk di depan gedung Fakultas Teknik, menunggu Nino kembali.
Tapi, di suratnya, Nino tidak mengucapkan kata tunggu.
Beberapa tahun berlalu, Nalia pergi dari kota itu dan berhubungan dengan Faris. Bencana alam, ketika Gunung Merapi meletus lah yang membawa Nalia kembali ke Yogyakarta. Mendengarkan kembali radio mahasiswa Teknik Elektro yang dulu bernama Jawara FM. Dan... mengingat Nino dan surat-surat yang tidak terbalas itu.
Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu...
Wednesday, May 15, 2013
Wishful Wednesday #7
Oke, jadi mulai sekarang saya bakalan rajin ikutan Wishful Wednesday. Kalau perlu setelah selesai post ini, saya akan langsung buat post WW untuk minggu depan. *gak gitu juga*
Sinopsis:
Istana Khayalan adalah kisah Mahabharata yang diceritakan kembali dengan indah oleh Chitra Banerjee Divakaruni melalui sudut pandang Dropadi. Mulai dari kelahiran sang Putri dari dalam api, perkawinannya yang legendaris dengan para Pandawa, pengasingan di dalam hutan dan kehilangan kerajaan akibat kesalahan Yudistira, dan penghinaan Duryodana yang klimaksnya adalah perang antara Pandawa dan Korawa, Istana Khayalan merupakan jalinan kisah yang diinterpretasikan dari sudut perempuan di dunia yang didominasi oleh peperangan, dewa-dewa, dan tangan-tangan nasib yang senantiasa mempermainkan.
Saya belum pernah membaca tentang Mahabharata sebelumnya. Dan di Goodreads rating-nya lumayan tinggi: 4.00.
Udah lamaaa banget pengen punya buku ini. Dicari-cari di toko buku online udah out of stock. Huhuhu. T_T Kira-kira ada yang mau berbaik hati memberikan saya buku ini gak ya? *kedip-kedip lugu*
Apa Wishful Wednesday-mu minggu ini?
- Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
- Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
- Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Monday, May 13, 2013
Pulang
Novel ini dibagi menjadi tiga:
Dimas Suryo, eksil politik, kehilangan identitas dan jati dirinya di Paris karena paspor Indonesianya dicabut. Pulang menjadi kata yang mahal untuknya, bukan secara materi, karena dia dianggap sebagai pendukung PKI. Meskipun dia selalu menganggap dirinya tidak memihak, tapi bagi orang lain, dia memilih kiri.
Lintang Utara, putri dari Dimas, akan pulang. Ya, pulang ke Indonesia untuk menyelesaikan tugas akhirnya, mempelajari tentang tanah airnya--yang dia ketahui dari keluarganya, dan... masa lalu Ayahnya. Dia tahu Ayah dan teman-temannya merupakan bagian sejarah. Ya, dia berhasil pulang--hanya untuk menjadi saksi mata kerusuhan Mei '98.
Segara Alam. Dengan narator yang berbeda-beda, diceritakan tentang kehidupan di Indonesia 30 tahun setelah Gerakan 30 September. Mulai dari Alam, anak dari Hananto yang juga sahabat Dimas, sampai keluarga Aji Suryo, yang merupakan adik dari Dimas. 30 tahun berlalu, apakah pulang masih menjadi kata yang mahal bagi Dimas?
Friday, May 10, 2013
Why We Broke Up
Sinopsis:
I'm telling you why we broke up, Ed. I'm writing it in this letter, the whole truth of why it happened.
Min Green and Ed Slaterton are breaking up, so Min is writing Ed a letter and giving him a box. Inside the box is why they broke up. Two bottle caps, a movie ticket, a folded note, a box of matches, a protractor, books, a toy truck, a pair of ugly earrings, a comb from a motel room, and every other item collected over the course of a giddy, intimate, heartbreaking relationship. Item after item is illustrated and accounted for, and then the box, like a girlfriend, will be dumped.
Saturday, May 4, 2013
Camar Biru
Penulis: Nilam Suri
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 9797806030
Dalam 10 tahun, banyak hal tak terduga dan berubah. Termasuk persahabatan bujur sangkar yang terdiri atas dua pasang kakak-adik; Naren dan Nina, Sinar dan Adhit.
Persahabatan mereka berubah karena kematian Naren.
Sinar, yang paling dekat dengan Naren setelah Nina, merasa terpukul dan pergi ke luar negeri. Pergi di saat Nina paling membutuhkannya.
Dan Nina tidak akan lagi pernah sama.
Hanya Adhit yang tersisa.
Aku membutuhkanmu.
Adhit lah yang membantu Nina pindah rumah. Memarahi Nina karena ketahuan keluar malam-malam untuk beli kopi. Menjadi orang pertama yang ditelepon Nina saat dia terbangun karena mimpi buruk. Membelikan Nina buku-buku yang berguna untuk pekerjaannya sebagai ilustrator.
Aku membutuhkanmu -- dan bisa jadi aku mencintaimu.
Ketika mereka akan menikah, barulah Nina menyadari betapa pentingnya Adhit selama ini. Butuh waktu 10 tahun bagi Nina untuk melihat Adhit sebagai... sosok yang dia cintai. Tapi bagaimana dengan masa lalu Nina? Mimpi-mimpi buruk Nina?
Tapi, aku belum akan mengakui ini padamu. Aku belum siap meruntuhkan bentengku dan membiarkanmu memiliki hatiku..
Rapid Fire Question
Di-tag mas Tezar @ Membaca Buku, padahal saya lagi kepengen males-malesan gak menyentuh laptop. Apa daya...
Siap-siap ya yang kebagian di-tag sama saya. *evil smirk*
Pertanyaannya:
- nambah atau ngurangin timbunan?
Err... menambah. Pengen punya perpustakaan sendiri soalnya. - pinjam atau beli buku?
Beli! Jadi biar gak dikejar-kejar penjaga rental... (bukan pengalaman.) - baca buku atau nonton film?
Aaah harus milih, ya? Err, nonton buku(?) baca buku, deh. - beli buku online atau offline? (tobuk yg temboknya bisa disentuh)
Pastinya offline. - (penting) buku bajakan atau ori?
Ori! - gratisan atau diskonan?
Gratisan, dong. - beli pre-order atau menanti dgn sabar?
Menanti. (Aku akan menanti / Meski harus penantian panjang / Ku akan terus setia menunggu) - buku asing (terjemahan) atau lokal?
Lokal. - pembatas buku penting atau biasa aja?
Penting! - bookmark atau bungkus chiki?
Bookmark~ - Harry potter atau hermione?
Hermione dong ah. - obral gramedia atau diskon toga mas?
Gramedia, deh. Banyak buku-buku lama soalnya. - Musashi atau Taiko?
Belum pernah baca dua-duanya, tapi lebih tertarik baca Taiko. - alamat kirim buku kantor apa rumah?
Rumah kakek. Hihihi. *dikeplak mas Tezar* - buku children apa young adult?
YOUNG ADULT garis keras!
Siap-siap ya yang kebagian di-tag sama saya. *evil smirk*
Pertanyaannya:
- Bella Swan (Twilight) atau Nora Grey (Hush, Hush)?
- Sastra atau Historical Fiction?
- Young Adult atau New Adult?
- Goodreads atau Blogger?
- Membaca buku atau menulis review?
Thursday, May 2, 2013
The Statistical Probability of Love at First Sight
Goodreads:
Who would have guessed that four minutes could change everything?
Today should be one of the worst days of seventeen-year-old Hadley Sullivan's life. Having missed her flight, she's stuck at JFK airport and late to her father's second wedding, which is taking place in London and involves a soon-to-be stepmother Hadley's never even met. Then she meets the perfect boy in the airport's cramped waiting area. His name is Oliver, he's British, and he's sitting in her row.
A long night on the plane passes in the blink of an eye, and Hadley and Oliver lose track of each other in the airport chaos upon arrival. Can fate intervene to bring them together once more?
Quirks of timing play out in this romantic and cinematic novel about family connections, second chances, and first loves. Set over a twenty-four-hour-period, Hadley and Oliver's story will make you believe that true love finds you when you're least expecting it.
Subscribe to:
Posts (Atom)