Thursday, November 15, 2012

The Power of Six


Judul: The Power of Six
Penulis: Pittacus Lore
Penerjemah: Nur Aini
Penerbit: Mizan Fantasi
Tebal: 511 halaman

Sinopsis:
Aku melihatnya di berita. Mengikuti kisahnya sejak apa yang terjadi di Ohio. John Smith ada di luar sana, dalam pelarian …. Bagi dunia dia adalah misteri; teroris internasional yang berbahaya. Tapi bagiku, dia salah satu dari kami.

Sembilan orang yang datang, tapi kadang aku berpikir apakah waktu sudah mengubah kami? Masihkah kami percaya pada misi yang dipercayakan kepada kami? Bagaimana aku bisa yakin? Kini, kami tinggal berenam. Sembunyi, tidak saling kontak .…

Namun, Pusaka kami bermunculan, dan tak lama lagi kami siap untuk bertempur. Apakah John Smith, si Nomor Empat dan kemunculannya adalah pertanda yang kutunggu selama ini? Bagaimana dengan Nomor Lima dan Enam? Mungkinkah salah satu diantaranya adalah gadis berambut hitam dengan mata berbadai yang muncul dalam mimpiku? Gadis dengan kekuatan yang tak terbayangkan? Gadis yang mungkin cukup kuat untuk menyatukan kami berenam?

Mereka menangkap Nomor Satu di Malaysia.
Nomor Dua di Inggris.
Dan Nomor Tiga di Kenya.
Mereka mencoba menangkap Nomor Empat di Ohio—dan gagal.

Aku Nomor Tujuh. Satu dari enam yang masih bertahan.

Dan aku siap bertempur.
Review:

Buku ini dibagi jadi dua sudut pandang. Sudut pandang si Nomor Empat (John) dan Nomor Tujuh (Marina). John masih dalam pelarian bersama Sam dan Nomor Enam. Buku ini langsung melanjutkan dari buku pertama--yaitu saat John kabur dari kejaran Mogadorian. Di buku pertama pernah dikatakan kalau Nomor Tujuh diikuti oleh Mogadorian. Diawasi, tapi tidak bisa disentuh, karena mantra perlindungan.

Marina tinggal di sebuah panti asuhan sekaligus biara di mana Cepan-nya menjadi seorang biarawati. Bukan menyamar tapi memang menjadi. Mungkin karena Adelina, nama Cepan Marina, ingin berhenti merasakan rasa takut akan kedatangan Mogadorian. Atau mungkin lelah berlari terus. Entahlah.

Marina tumbuh tanpa bimbingan Cepan, tidak seperti John dan Nomor Enam (yang akan diceritakan di Six's Legacy). Dia berlatih sendiri, itupun tidak cukup menurutnya.

Jujur, saya lebih suka membaca bagian Nomor Tujuh dibanding Nomor Empat. Rasanya dari buku pertama saya tidak akan bisa mengerti kenapa John melakukan ini atau melakukan itu. He's that annoying. Di buku kedua, juga sama. Sangat egois.

Saya sendiri lebih suka cewek-cewek Lorien, seperti Nomor Enam dan Tujuh. Meskipun perempuan, mereka kuat dan tidak egois layaknya si laki-laki. *lirik John Smith*

Adegan pertempurannya lumayan seru, tapi terjemahannya kok agak kurang dimengerti ya atau sayanya aja yang kurang mudeng. ( '-') Lalu, lumayan kecewa juga sih. Soalnya rada berharap buku ini cuma difokusin ke si Marina/Nomor Tujuh. Biar John nongol aja di epilog atau apa. :))

Dan katanya series ini dipanjangin lagi, ya? Bukan jadi trilogi lagi? -_-

Semoga di Rise of Nine ditambahin deh porsi buat Nomor Lima atau Delapan. Dan gak ada lagi cinta segitiga atau adegan Sarah-John yang penuh drama.

Rating: 3/5

2 comments:

  1. hehe.. klo ada adegan cinta segitiganya malah bikin ndayu2 ga jelas gitu yah.. menghambat petualangan (?) * halah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya banget! Mending kalo cerita cintanya difokusin ke satu pasangan, lah ini ke satu setengah pasangan! -_- mana salah satu ceweknya rada labil.

      Delete

Thank you for reading! :D