Judul: Clockwork
Prince
Penulis: Cassandra
Clare
Penerjemah: Melody
Violine
Penerbit: Ufuk
Press
Halaman: 680 hal.
Sinopsis:
Tessa Gray akhirnya menemukan tempat bernaung yang aman bersama para Pemburu Bayangan. Sayangnya, keamanan terkikis ketika sebagian anggota Kunci bersekongkol untuk melengserkan pelindung Tessa, Charlotte, dari kursi pimpinan Institut. Dengan bantuan Will yang tampan dan sering menghancurkan diri sendiri, juga Jem yang sangat kuat pengabdiannya, Tessa mengetahui bahwa latar belakang orangtuanya lebih menakutkan daripada yang pernah dibayangkannya. Ketika mereka berhadapan dengan iblis clockwork yang membawa peringatan bagi Will, mereka sadar sang Magister mengetahui setiap gerakan mereka dan pasti ada pengkhianat di antara mereka.
Di sisi lain, hati Tessa semakin tertarik kepada Jem, walaupun kerinduannya terhadap Will terus-menerus menggelisahkannya. Apakah dengan menemukan sang Magister, Will akan terbebas dari rahasianya dan Tessa menemukan jawaban tentang jati dirinya dan untuk apa ia dilahirkan? Ketika pencarian mereka untuk mengungkap semua itu menggiring mereka ke dalam bahaya, Tessa belajar bahwa ketika cinta bercampur dusta, hati yang paling bersih pun bisa ternoda.
Pembuka:
Akhirnya saya bisa membaca novel ini juga, setelah penasaran
melihat review-review orang luar yang mengatakan Clockwork Prince jauh lebih
bagus dibanding Clockwork Angel. Dan, memang benar! Novel ini termasuk novel
yang bisa membuat pembaca tertawa, menangis, dan menyukai karakter-karakternya!
Isi:
Untuk pertama kalinya saya memberikan 5 Alasan Mengapa
Harus Membaca Buku Ini:
1. 1. Steampunk. Saya suka sekali novel
yang bertempat waktu di jaman Victoria (apalagi setelah menonton Pride and Prejudice. :p). Di mana
wanita-wanitanya masih harus mengenakan gaun lengkap dengan korset, gaunnya
juga tertutup, dan memakai celana panjang saja tidak boleh!
2. 2. Tessa
Gray. Dia adalah salah satu karakter kuat yang ada dalam novel YA bertema
cinta segitiga. Dia memang harus memilih, tapi ketika pilihannya sudah dibuat
dan dia sadar kalau masih ada kesempatan, dia tetap berpegang pada pilihan
pertamanya. Suka banget deh sama karakter YA yang punya prinsip gini. :’)
3. 3. William
Herondale. Mungkin memang sudah ketahuan kalau saya lebih suka karakter
laki-laki yang misterius, seperti Will. :p Awalnya, saya menemukan banyak
sekali kesamaan antara Clockwork Angel dan City of Bones; mulai dari karakter
Will dan Jace yang menurut saya hampir sama, sampai ending masing-masing buku yang hampir sama. Tapi, saya salah. Will
dan Jace sangat berbeda. Tentu, Will
adalah kakek buyut dari kakek buyutnya Jace, tapi mereka memang berbeda.
Berbeda kenapa? Harus baca bukunya, kalau tidak mau spoiler. :p
4. 4. Sudut
pandang. Yang saya sukai dari buku-buku Cassandra Clare adalah bagaimana
dia menulis dari sudut pandang karakter-karakternya. Semua orang memiliki peranannya masing-masing, bahkan Sophie, yang
tak lain adalah seorang pembantu di Institut.
5. 5. Seperti
yang saya bilang, pembaca bisa dibuat tertawa dan menangis di buku ini.
“Cacar
iblis, oh, cacar iblis.
Bagaimanakah
menularnya?
Kita
harus pergi ke kota paling miris.
Sampai
kita sangat letihnya.
Cacar
iblis, oh, cacar iblis
Sudah
kupikirkan sejak dini—
Bukan,
bukan cacarnya, dasar dungu.
Maksudku
ya lagu ini—
Karena
aku benar, dan kalian keliru!” – hal. 591 xD
Sedangkan hal yang bisa bikin menangis… yah,
lebih baik baca saja buku ini.
Penutup:
Selesai dalam waktu 2 hari untuk 600 halaman lebih buku.
Sangat direkomendasikan bagi yang ingin membaca fantasy, ataupun buku-buku
Cassandra Clare lainnya. Tapi jangan lupa tisu!
No comments:
Post a Comment
Thank you for reading! :D