Judul: With You: Sehari Bersamamu
Pengarang: Christian Simamora & Orizuka
Penerbit: Gagas Media
Halaman: 295 hal.
Sinopsis:
365 hari dalam setahun,24 jam dalam sehari.
Di antara semua waktu yang kita punya,kau sengaja memilih hari itu.
keluar dari mimpi indah,lalu hadir dalam hidupku...
sebagai cinta yang selama ini aku tunggu.
Pembukaan:
GagasDuet saya yang pertama! Meskipun sudah punya Truth or
Dare, tapi saya memiliki kebiasaan aneh; buku hasil pinjam pasti dibacanya
cepat, sementara buku sendiri bacanya lama! XD I love Christian Simamora’s writing! And Orizuka’s amused me too!
Kalau ditanya cerita mana yang jadi favorit saya, umm, pasti susah jawab.
Karena kedua cerita sama-sama menarik meskipun berbeda. J
Isi:
Seperti resensi saya di Kencana, masing-masing cerita akan
saya beri 2 alasan mengapa mendapat rating 4:
Cinderella Rockefella:
- Plot. Saya dari dulu suka sekali membaca YA contemporary yang mengisahkan tentang dua orang yang bertemu di malam hari, dan malah berpetualang mencari sesuatu. Seperti Nick and Norah’s Infinite Playlist, Where She Went, dan Graffiti Moon. Begitu juga dengan Cinderella Rockefella. Dua orang yang (masih) patah hati bertemu di suatu malam dan saling tertarik. Ehm. J)
- Christian Simamora’s writing. Tentu saja, plot tidak akan begitu bagus jika tidak dibantu oleh tokoh dan gaya penulisan. Saya baru kali ini membaca buku Christian Simamora, awalnya Pillow Talk ada di TBR list saya di Goodreads, tapi setelah membaca review-nya, banyak yang bilang kalau ada adegan dewasanya. Padahal waktu itu kan saya masih di bawah umur. :p Lalu tokoh Cindy yang memiliki dua inner Si Nakal dan Si Judes, malah menjauhkan kesan Cindy dari tokoh perempuan yang kind-of-bitchy. Oh ya, satu lagi. Meskipun ditulis dari sudut pandang orang ketiga, tapi tetap ada jeda dari pikiran Cindy dan Jere.
“Layaklah dia jadi bapak
bagi anak-anakku kelak? Atau, apakah aku betah bangun di sampingnya, setiap
hari, sepanjang akhir hayat kami? Sebesar apa aku mencintainya sampai mau
menikah dengannya?” – hal. 109
Sunrise:
- Tokoh yang realistis. Rasanya Lyla dan Juna seperti tokoh yang nyata! Lyla, dengan sifat introvernya dan Juna, dengan sifat humorisnya, memang bertolak belakang. Tapi saling melengkapi. XD
- Chemistry. Ah, chemistry para tokoh di buku-buku Orizuka memang selalu terasa. Begitu juga dengan Lyla-Juna. Mereka berdua baru putus, dengan alasan yang sama-sama tidak diketahui oleh masing-masing. Juna memutuskan Lyla karena merasa dia tidak cukup baik untuk gadis itu, sementara Lyla menerimanya begitu saja karena yakin Juna sudah tidak sayang lagi. Aiiih, komunikasi itu memang penting ya dalam suatu hubungan. *sok tau* *digeplak* Tapi ya, mereka memang masih sayang, hanya saja dibutuhkan waktu bagi mereka untuk menyadarinya. J
Penutup:
No comments:
Post a Comment
Thank you for reading! :D