Saturday, June 30, 2012

Jonathan Stroud's The Amulet of Samarkand


Judul: Amulet Samarkand
Pengarang: Jonathan Stroud
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 512 hal.
Sinopsis:
Nathaniel, si penyihir muda, diam - diam memanggil jin berusia 5.000 tahun bernama Bartimaeus. Tugas untuk Bartimaeus tidak gampang -- ia harus mencuri Amulet Samarkand yang berkekuatan dahsyat dari Simon Lovelace, master penyihir yang kejam dan ambisius.

Bartimaeus dan Nathaniel pun terlibat dalam intrik sihir yang penuh darah, pemberontakan, dan pembunuhan.

Pembukaan:
Awalnya lagi browsing di Goodreads, sekalian mencari buku apa aja yang mau dipinjam kalau pergi ke rental. Melihat buku ini, kalau dilihat review-review-nya sih bagus, mirip Harry Potter. Kebetulan di rental ada, lengkap tiga-tiganya. Jadi pinjam deh. :))

Isi:
4 alasan mengapa harus membaca buku ini:

  1. Sihir. Kalau ada yang suka fantasi (seperti saya), terutama Harry Potter (seperti saya) pasti suka buku ini! Di sini diceritakan tentang bagaimana penyihir itu 'dipilih', dan bagaimana semua orang berpotensi menjadi penyihir, tapi hanya ada sebagian yang menjadi penyihir. Dan calon-calon penyihir itu tidak dimasukkan ke sekolah penyihir, tetapi diserahkan ke penyihir dewasa untuk diajari.
  2. Tokoh. Diceritakan kalau penyihir tidak bisa hidup berdampingan tanpa demon, karena sihir berasal dari demon. Nathaniel memanggil demon jin Bartimaeus. Dan Bartimaeus itu.... lucu! Dalam arti yang positif. Awalnya ngira demon itu bakal seram sangar kayak preman, tapi ternyata Bartimaeus lucu bodor. xD Kalau Nathaniel... yah, menurut saya dia terlalu pemarah dan kurang sabar dalam menghadapi segala sesuatu. Tapi saya suka-suka aja sama anak ini. :)) sayangnya dia terlalu muda, ya, untuk menjadi tokoh utama? Yah, si Harry juga lebih muda.
  3. Sudut pandang. Iya, iya, dari resensi pertama pasti sudah disebutkan kalau saya suka banget sama buku yang diceritakan dari dua sudut pandang orang yang berbeda. Tidak harus sudut pandang orang ketiga tak terbatas, karena biasanya kurang dapat 'feel'-nya. :)) Di Amulet Samarkand, sudut pandangnya berganti-ganti antara Nathaniel dan Bartimaeus. Jangan ditanya deh tentang jalan pikiran Bartimaeus.... ketawa terus. xD
  4. Terjemahan. Kadang-kadang kalau baca buku terjemahan fantasi, suka pesimis. Takut aneh terjemahannya. Untungnya, di buku ini enggak! Bartimaeus tetap kocak, lelucon dan komen sarkastisnya gak terdengar aneh. :)
Penutup:
Awalnya yang pinjam 3 hari, bareng sama Inkheart, malah jadi diperpanjang 3 hari karena mendahulukan Inkheart yang lebih tipis tapi ukurannya besar. :)) Diperpanjang lagi 3 hari, eh, jadi malas. Diperpanjang lagi, akhirnya selesai juga. :) Tapi worth it. Saya rekomendasikan untuk yang suka baca fantasi tentang sihir.

Rating: 4 dari 5 burung hantu. 

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! :D