Judul: Kening
Penulis: Rakhmawati Fitri
Penerbit: Terrant Books
Tebal: 194 hal.
Review:
Review dan sinopsisnya digabung aja ya, berhubung di cover belakang buku gak ada sinopsis, cuma blurb dari orang-orang.
Isinya kumpulan cerita tulisan Fitrop alias Fitri Tropika, iya, artis heboh itu (heboh karena sikapnya) yang dulu pernah dikabarkan dekat sama artis cowok yang imut itu. :))
Membaca buku ini membuat saya sadar kalau... artis juga manusia. Kalau selama ini kita tidak tahu apa-apa tentang orang-orang yang berada di dalam layar kaca. Hal ini juga diungkapkan oleh Fitrop.
Dan begitu ada hal yang gak sesuai banget sama kenyataannya lo cuma bisa teriak pasrah, "Yeee sok tau!" ke arah TV, meskipun lo tau, it won't change anything.
- Cerita pertama, Hello Goodbye, tentang...
yah apalagi?cinta.
Pasti pada punya mantan tersayang, kan? Mantan yang selalu diingat? Mantan yang bikin kalian ngebanding-bandingin dengan pacar/gebetan terkini? Apa, "kalian"? Sori ya, saya mah gak punya, masih kecil ngapain pacaran. :))
Namanya Agra, dan dia sahabat gebetannya Fitrop. Dari yang awalnya curhat soal Owl (sahabatnya Agra) malah jadi sama-sama suka. Tapi ya, biasa, dipendem karena gak mau persahabatan mereka rusak. Eh ternyata Agra juga pengennya mereka jadian. Ya jadian akhirnya. :))
"Kamu akan ada di atas sana, and I will be happy to see you from here. Tunggu aku ya.. see you at the finish line... Bumw.."
Yap, sesuai namanya, ini surat cinta. :)) Dikirain masih ada hubungannya dengan cerita pertama... ternyata beda lagi.
We've been through many years together. Dan karena sekarang saya harus tinggal di Jakarta, jadinya ya begini, trapped in so-called-long-distance-relationship circumstance. Apa daya kening tak sampai. Semoga jarak tak menjadi masalah buatku, juga buat kamu, dan kamu. Kita.
- Mendongeng, Jreng!
Lengkap dengan dua lubang hidung super besar dan tahi lalat hitam yang gak kalah besar tepat di bawah lubang hidung kanannya. Hal itu menyebabkan Sang Putri seringkali mendapatkan julukan "Putri Upil Bison".
Sementara Mojang Macho, Kain Gaib Daeng, dan Pagi Manis Asam Asin menceritakan tentang pengalaman-pengalaman lucu Mbak Fitrop.
Cara penulisan Mbak Fitrop ini jujur dan blak-blakan tanpa mengurangi kelucuan. Ini kedua (atau ketiga ya?) kalinya saya membaca Kening dan rasa humor itu masih ada, membuat saya masih terus tertawa.
Mbak Fitrop, nulis buku lagi dong! x)
Hampir lupa, ada lagi Trims tentang pertanyaan-pertanyaan dari followers Twitter-nya yang seringkali dijawab asal-asalan tapi tetap lucu!
Q: Pandai nyanyi sejak kapan?
A: Sejak pandai bersilat lidah. Trims. (via: @KeNy_KeKeN)
Q: Fitrop pandai bersilat lidah sejak kapan?
A: Sejak masuk Perguruan Butong sama Cu Pe Tong. Trims. (via: @frojabhy)
Rating: 4/5 x)